Samarinda (ANTARA) - Pengelola tempat wisata Taman Borneo Samarinda, Kalimantan Timur, memprediksi jumlah pengunjung ke kawasan itu mulai H+1 hingga tanggal 9 Juni bisa mencapai sebanyak  20.000 pengunjung dengan intensitas kedatangan mulai pagi hingga sore.

"Tingkat kunjungan ke wahana kami pada musim Lebaran tahun ini diprediksi mengalami peningkatan ketimbang tahun sebelumnya, karena pembenahan lokasi terus dilakukan selama ini, termasuk penambahan beberapa fasilitas," ujar Manajer Area Taman Borneo, Krisdianto di Samarinda, Selasa.

Taman yang berlokasi di utara Kota Samarinda dan merupakan jalan poros Samarinda - Bontang ini merupakan salah satu zona wisata dalam kawasan Hutan Pendidikan Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman (Unmul).

Taman Borneo merupakan salah satu destinasi wisata andalan bagi warga Samarinda, bahkan Provinsi Kalimantan Timur, karena taman seluas 300 hektare ini dalam pengelolaannya mengutamakan wawasan lingkungan, kemudian menonjolkan edukasi sehingga cocok menjadi tujuan wisata keluarga dan siapa saja.

Dalam pengembangan taman ini, lanjut Kris yang juga anggota pecinta lingkungan ini, menonjolkan program destinasi alam dengan meminimalkan efek negatif pada kerusakan lingkungan, sehingga dalam pengelolaannya berorientasi pada pelestarian dan ramah lingkungan.

Taman ini juga memiliki fasilitas publik yang mendukung pada program yang ramah lingkungan, memiliki paket edukasi berbasis alam, terdapat kawasan wisata yang nyaman dan aman untuk anak, wahana terjangkau untuk masyarakat umum, dan terdapat zona penangkaran, pengembangbiakan koleksi satwa dan pohon endemik dalam program pelestarian.

"Harga tiket cukup terjangkau karena di hari biasa Senin-Sabtu hanya Rp15 ribu, sedangkan hari Minggu dan hari libur hanya Rp20 ribu per orang. Hanya dengan harga ini, pengunjung bisa berkeliling di lahan luas dan mengunjungi beberapa spot gratis maupun spot yang berbayar," katanya.

Beberapa spot gratis itu antara lain Museum Kayu. Spot ini berisi koleksi jenis kayu endemik, hasil kerajinan, aneka rempah hutan, hasil hutan nonkayu di Kalimantan, fosil pohon berumur jutaan tahun, dan koleksi satwa yang diawetkan.

Kemudian ada koleksi satwa seluas 5 ha, rumah kelinci yang pengunjungnya bisa berinteraksi, ada spot foto ekstrem terkini seperti dermaga cinta, miniatur rumah hobit, jembatan cinta, air terjun buatan, papan background aneka rupa, photoboat, hamok susun, ayunan cinta, sarang burung raksasa, dan jembatan warna warni.

"Sedangkan spot berbayar antara lain wahana bebek air dengan tiket Rp20 ribu berkapasitas tiga orang, kereta Thomas Rp10 ribu per orang, flyng fox ketinggian 30 cm panjang treck 100 m dengan harga tiket Rp20 ribu, Mini trail Rp25 ribu, kuda delman Rp25 ribu, dan masih banyak fasilitas dan wahana lain," ucap Kris. 

Baca juga: Kulon Progo kembangkan objek wisata Embung Krapyak di Banjaroya

Baca juga: Kota Malang targetkan kunjungan wisata naik 10-15 persen


Pewarta: M.Ghofar
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019