Jakarta (ANTARA) - Perusahaan induk Google, Alphabet Inc, mengatakan akan membelui perusahaan analitik big-data Looker, senilai 2,6 miliar dolar.

Melansir Reuters, akuisisi ini akan menjadi yang pertama bagi Google Cloud pada masa kepemimpinan CEO Thomas Kurian.

Menurut Kurian, menggandakan analitik di Google merupakan salah satu caranya untuk memperbaiki unit kerjanya.

Looker dan Google Cloud memiliki kultur yang mirip dan memiliki lebih dari 350 pelanggan termasuk di antaranya Blue Apron Holdings Inc dan Hearst Communications Inc.

"Ketika kami mencari cara bagaimana memperluas portofolio, (data dan analitik) adalah kekuatan kami," kata Kurian.

Looker akan menjadi komplementer sekaligus melengkapi pondasi analitik Google.

Looker berbasis di Santa Cruz, California, didirikan pada 2012 dan saat ini mempekerjakan sekitar 800 orang. Mereka berhasil mengumpulkan dana dari pemodal hingga 281 juta dolar. Looker bernilai 1,6 miliar setelah pendanaan tahun lalu.

Looker membuat peranti lunak untuk analisis dan kalkulasi, penggunaanya antara lain untuk menaksir pendapatan lalu mengolahnya menjadi trend data. Looker berkompetisi antara lain Tableau Software Inc, Domo Inc dan Power BI dari Microsoft.

Kurian menjanjikan akan ada fitur baru setelah mereka mengakuisisi Looker, namun, tidak menjelaskan lebih lanjut.

Baca juga: Sambut Idul Fitri, Google bikin Doodle bertema mudik

Baca juga: "Sign In with Apple" akan saingi Google dan Facebook

Baca juga: Google akan perluas mode Incognito ke Maps dan Search

Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019