Banda Aceh (ANTARA) - Stok bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium aman di lintas nasional bagian timur Provinsi Aceh tepatnya di jalan Banda Aceh-Medan, kata Unit Manager Communication & Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina MOR I Sumatera, M Roby Hervindo.

"Informasi dari tim kami pasokan BBM berjalan lancar dan aman. Dari Bireuen-Langsa ada 12 SPBU yang menjual Premium bersubsidi," kata Unit Manager Communication & Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina MOR I Sumatera, M Roby Hervindo ketika dihubungi dari Banda Aceh, Sabtu.

Sekarang di lintas Timur Aceh khususnya di SPBU 14.243.444, stok Premium terpantau 13.000 liter, dan di SPBU 13.244.407 stok tersedia 24.731 liter," paparnya.

Lebih lanjut ia menyatakan, di lintas nasional, Kota Langsa hingga Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh terdapat 17 SPBU yang menyediakan BBM bersubsidi maupun non subsidi.

"Dari 17 SPBU hanya lima yang tidak menjual bbm subsidi jenis premium," sebut Unit Manager Communication & Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina MOR I Sumatera.

Pantauan Antara pada Sabtu pukul 08:20 WIB di SPBU 14.244.432 jalan Jenderal A Yani, Kota Langsa, Provinsi Aceh premium subsidi sudah habis dan petugas memasang plang bertuliskan, "Maaf premium habis".

"Sudah habis premiumnya bang, tadi malam masuk dan hanya dikasih delapan ton per hari," kata petugas SPBU tersebut, Ishak di lokasi, Sabtu.

"Sore atau malam nanti baru masuk premium, itu pun tidak pasti," sambung petugas SPBU itu.

Petugas di SPBU 14.241437 di Jalan Medan-Banda Aceh, Gampong Reuleuh, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen juga mengakui hal yang sama dan Pertamina hanya mendistribusikan delapan ton premium per hari satu kali 24 jam.

"Premium dari pagi tadi sudah habis. Bahkan, pertalite dan solar juga sempat habis sekitar pukul 12:00 WIB," kata petugas SPBU, Iskandar di Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh.

Lebih lanjut ia menyebutkan, Pertamina hanya memberikan delapan ton premium per hari. Sementara, permintaannya sampai 16 ton per hari.

"Pertamina hanya memberikan premium delapan ton per hari, dan jika premium ada maka antrian panjang pun terjadi. premium delapan ton itu, dua jam sudah habis," ungkap dia.

Pewarta: Irman Yusuf
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019