Jakarta (ANTARA) - Ahad siang menjelang sore, pada H+3 Lebaran, halaman tunggu Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta mulai ramai oleh penumpang yang menanti keberangkatan menuju Bangka untuk balik ke kampung halaman usai berlebaran di Jakarta 

Kebanyakan dari mereka mengaku memilih moda angkutan laut karena lebih hemat dibandingkan dengan pesawat yang harga tiketnya bisa lebih mahal dua kali lipat.

“Tiket pesawat saya tanya kemarin Rp1,2 juta, sedangkan kapal ini Rp450.000, jadi kalau harga pesawat melangit begitu, ya, kita ke sini,” ucap Abu Bakar, salah satu penumpang yang duduk di samping tas besar dan kardus bawaannya.

Abu Bakar yang tinggal di Cilincing, Jakarta Utara, hendak mengunjungi sanak keluarga di Bangka dengan menumpang KM Sawita yang dijadwalkan berangkat Minggu sore.

Penumpang lainnya, Suwanda, juga menyatakan hal yang sama soal alasannya pulang naik kapal. “Dulu sering naik pesawat, tapi berhubung ada kenaikan harga jadi tidak mampu beli tiket,” kata dia diikuti tawa kecil.

Tidak lama dia menambahkan, “Padahal kenyamanannya beda jauh, juga waktunya lebih sebentar, tapi akhirnya memilih kapal karena harganya agak miring.”

Menyoal kenyamanan, balik ke Bangka menumpang pesawat memang cukup duduk manis dengan waktu tempuh hanya sekitar 1 jam 20 menit.

Sementara dengan kapal, butuh waktu sekitar 18 - 20 jam atau sehari semalam.

Tito, penumpang yang hendak balik bersama ibu dan seorang teman, mengungkapkan pendapatnya mengenai hal ini. “Kalau kapal hemat biaya tapi tetap kita harus korban waktu dan tenaga,” ucap dia.

Namun Tito mengaku tidak begitu keberatan. Pada akhirnya, balik hemat masih jadi pilihan. “Harga segitu kalau dibandingkan dengan harga tiket pesawat masih jauh lebih murah,” kata dia.*


Baca juga: Puncak arus balik, 5 kapal mudik gratis sandar di Tanjung Priok

Baca juga: Kemenhub berangkatkan 1.477 penumpang "ro-ro" dari Semarang


Pewarta: Suwanti
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019