Kepala Terminal Pasirhayam Bambang Dalimunthe, di Cianjur, Minggu, mengatakan tingkat kenaikan penumpang tersebut sudah terjadi sejak hari pertama setelah Lebaran. Jumlah pemudik terlihat meningkat dari angkutan selatan yang masuk ke terminal ini.
"Kalau dibandingkan hari biasa dan pada saat H-7 Lebaran, jumlah penumpang tersebut naik sekitar 90 hingga 100 persen. Didominasi pemudik dari arah selatan Cianjur," katanya.
Ia menjelaskan rata-rata penumpang tersebut memadati bus jurusan Cianjur-Jakarta didominasi asal Cianjur selatan dan sebagian kecil warga sekitar, dengan tujuan silaturahmi ke sejumlah kota seperti Bandung, Bogor, dan Sukabumi.
"Arus balik kali ini, tidak hanya dipenuhi penumpang yang hendak kembali ke perantauan tujuan Cianjur-Jakarta, namun bus dengan tujuan ke Bandung-Garut-Tasikmalaya pun ramai ditunggu pemudik atau warga lokal yang hendak bersilaturahmi," katanya pula.
Selama musim mudik dan balik Lebaran 2019, tarif angkutan bus untuk semua jurusan di Termial Pasirhayam mengalami kenaikan sebesar 10 persen. Kenaikan tarif tersebut berdasarkan surat edaran yang ditentukan Dishub Cianjur bersama Organda stempat.
"Namun banyak oknum sopir elf dan pemilik perusahaan jasa angkutan yang menaikkan tarif lebih dari ketentuan yang sudah diberlakukan Dishub tersebut, sehingga banyak dikeluhkan penguna jasa," katanya lagi.
Namun hingga musim arus balik, pihaknya belum mendapat keluhan langsung dari pemudik sebagai pengguna jasa transportasi, sehingga belum dapat memberikan tindakan tegas atau teguran. Pihaknya mencatat hingga saat ini jumlah penumpang yang masuk ke terminal mencapai ribuan orang.
"Perkiraan untuk dua hari terakhir sudah terjadi puncak arus balik Lebaran di terminal ini, untuk angka pastinya kami belum mendapat laporan, namun diperkirakan mencapai ribuan orang dengan berbagai tujuan luar kota," katanya pula.
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019
