Inflasi Ramadhan lebih rendah dibanding April 2019 yang tercatat sebesar 0,44 persen
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan pada Mei 2019 atau bersamaan Ramadhan, tingkat inflasi Kota Malang tercatat 0,35 persen atau lebih rendah dibanding April 2019.

Kepala BPS Kota Malang Sunaryo mengatakan bahwa tingkat inflasi yang cukup rendah pada Ramadhan lalu, merupakan hasil kerja keras seluruh pihak dalam mengendalikan harga kebutuhan pokok penting di Kota Malang.

"Upaya menekan inflasi dari Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) telah berhasil mengendalikan inflasi. Bahkan, inflasi Ramadhan lebih rendah dibanding April 2019 yang tercatat sebesar 0,44 persen," katanya
di Kota Malang, Jawa Timur, Senin.

Sunaryo menambahkan, dalam proyeksi sebelum memasuki Ramadhan lalu, pihak BPS dan TPID Kota Malang memperkirakan inflasi akan cukup tinggi, mengingat bahwa akan ada permintaan yang tinggi atas bahan kebutuhan pokok penting oleh masyarakat.

Tercatat untuk inflasi tahun kalender Kota Malang mencapai 1,27 persen, lebih tinggi dari inflasi tahun kalender Provinsi Jawa Timur yang sebesar 1,01 persen. Sementara untuk inflasi year on year (YoY) Kota Malang sebesar 2,81 persen, dan Provinsi Jatim sebesar 2,68 persen.

Berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi Kota Malang disumbang dari kelompok bahan makanan sebesar 1,23 persen, diikuti kelompok sandang sebesar 0,95 persen, makanan jadi dan minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,16 persen, dan perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,13 persen.

Selain itu, untuk kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan tercatat mengalami kenaikan 0,05 persen. Kelompok pengeluaran pendidikan, rekreasi, dan olahraga mengalami deflasi sebesar 0,01 persen, diikuti kelompok kesehatan yang juga deflasi 0,07 persen.

"Sumbangan terbesar berasal dari kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar 1,23 persen," kata Sunaryo.

Pada Mei 2019, di Provinsi Jawa Timur, tingkat inflasi paling tinggi terjadi di Sumenep yakni mencapai 0,69 persen, diikuti Jember sebesar 0,64 persen, Madiun 0,61 persen, dan Banyuwangi 0,46 persen.

Kemudian, Probolinggo tercatat mengalami inflasi sebesar 0,19 persen, Surabaya 0,18 persen, dan Kediri 0,05 persen.

Baca juga: BPS: Mei inflasi 0,68 persen didorong konsumsi saat Ramadhan

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019