TPID harus kerja keras agar inflasi Sumut tidak tinggi lagi
Medan (ANTARA) - Badan Pusat Statistik mencatat angka inflasi di Provinsi Sumut pada Mei 2019 mencapai 1,19 persen atau di atas angka nasional, yang 0,68 persen, karena didorong kenaikan harga bawang putih dan cabai merah.

"Inflasi Mei nasional hanya 0,68 persen, sehingga TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah ) harus kerja keras agar inflasi Sumut tidak tinggi lagi," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Syech Suhaimi di Medan, Senin.

Inflasi Sumut terjadi di semua daerah yang dijadikan acuan Indeks Harga Konsumen (IHK) yakni Kota Medan, Pematangsiantar, Padangsidempuan dan Sibolga.

Sementara, inflasi tahun kalender menjadi 2,62 persen dan secara tahunan 4,21 persen.

"Inflasi di Sumut yang lebih tinggi dari angka nasional mengkhawatirkan sehingga harus kerja keras mengatasinya," ujar Syech.

Wakil Ketua TPID Sumut yang juga Kepala Bank Indonesia (BI) Sumut Wiwiek Sisto Widayat menyebutkan, tim sebenarnya sejak awal sudah menetapkan dan menjalankan berbagai strategi untuk menekan inflasi,
yang trennya meningkat sejak menjelang Ramadhan.

Inflasi di Sumut meningkat sejak April karena ada Ramadhan.

Pada April, katanya, inflasi di Sumut mencapai 1,15 persen atau naik dibandingkan Maret yang 0,78 persen.

"Inflasi memang cenderung naik didorong kenaikan harga cabai merah," katanya.

Baca juga: BI perkirakan inflasi tahun ini 3,1 hingga 3,2 persen
Baca juga: BPS: Mei inflasi 0,68 persen didorong konsumsi saat Ramadhan

Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019