Chicago (ANTARA) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun lebih dari satu persen pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena aksi ambil untung setelah terus meningkat selama delapan sesi berturut-turut, menyusul penguatan dolar AS dan kenaikan ekuitas secara signifikan.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus jatuh 16,8 dolar AS atau 1,25 persen, menjadi menetap di 1.329,30 dolar AS per ounce. Ini kerugian pertama dalam sembilan sesi berturut-turut.

Indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, naik 0,26 persen menjadi 96,80 tepat sebelum penyelesaian perdagangan emas.

Emas dan dolar AS biasanya bergerak dalam arah yang berlawanan, yang berarti jika dolar AS naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lainnya.

Sementara itu, tolok ukur bursa Wall Street menguat terutama di tengah suasana pasar yang terangkat setelah Amerika Serikat mencapai kesepakatan dengan Meksiko tentang masalah imigrasi yang memungkinkan negara itu menghindari tarif AS.

Indeks Dow Jones Industrial Average, S&P 500 dan Nasdaq semuanya melonjak pada perdagangan Senin (10/6/2019).

Ketika ekuitas membukukan keuntungan, logam mulia biasanya turun, karena investor tidak perlu mencari aset-aset safe haven, seperti emas.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 39,2 sen AS atau 2,61 persen menjadi ditutup pada 14,639 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 0,90 dolar AS atau 0,11 persen, menjadi 805,20 dolar AS per ounce.

Baca juga: Emas terus menguat didukung data pekerjaan lemah dan penurunan dolar

Baca juga: Harga emas terus menguat, ditutup 1.342,7 dolar per ounce

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019