Ini karena semakin banyak lokasi wisata yang sayang untuk dilewatkan di Sulut
Manado (ANTARA) - Lama tamu warga negara asing menginap di hotel berbintang di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), dalam beberapa bulan terakhir mengalami peningkatan.

"Ini karena semakin banyak lokasi wisata yang sayang untuk dilewatkan di Sulut," kata Marcom Executive Ibis Manado City Center Boulevard (IMCCB) Jenifer Hartoyo di Manado, Selasa.

Dia mengatakan selain tamu asing asal China yang menginap di hotel berbintang, juga ada dari beberapa negara bagian Eropa, Amerika, Singapura.

"Karena selain berwisata juga, banyak juga yang melakukan aktivitas bisnis," jelasnya.

Pihaknya berharap semakin banyak wisatawan mancanegara yang datang ke Sulut sehingga akan memberikan dampak cukup besar pada pembangunan daerah.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut Dr Ateng Hartono mengatakan rata-rata lama menginap tamu (RLMT) asing pada hotel berbintang bulan April 2019 mencapai 3,01 hari meningkat 0,34 poin dibanding bulan Maret 2019 selama 2,67 hari.

Untuk RLMT Indonesia pada bulan April 2019 mencapai 1,96 hari menurun 0,01 poin dibanding bulan Maret 2019, yaitu sebesar 1,97 hari.

Secara keseluruhan RLMT pada bulan April 2019 sebesar 2,16 hari meningkat 0,07 poin jika dibandingkan dengan bulan Maret 2019 yang mencapai 2,09 hari.

Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang pada bulan April 2019 sebesar 65.70 persen menurun 0,11 poin (-0,17 persen) jika dibandingkan dengan bulan Maret 2019. Secara YoY menurun sebesar 2,24 poin (-3,30 persen) dibandingkan dengan TPK bulan Maret 2018.

Menurut klasifikasi bintang, TPK hotel bintang 2 pada bulan April 2019 mencapai 72,41 persen dan merupakan TPK tertinggi. Sementara TPK hotel bintang 4 sebesar 68,35 persen, diikuti hotel bintang 3 sebesar 64,81 persen, hotel bintang 1 sebesar 61,55 persen, dan hotel bintang 5 sebesar 51,64 persen.

Baca juga: Target kunjungan wisman tercapai, Menpar apresiasi hotel dan restoran

Baca juga: Pengelola hotel di yogyakarta berupaya tarik wisman indochina

Pewarta: Nancy Lynda Tigauw
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019