Palembang (ANTARA) - Tokoh pemuda Palembang Normansyah Harobin menyatakan perlu dilakukan pengkajian untung dan ruginya menanggapi adanya keinginan sebagian warga kota setempat memekarkan Palembang menjadi dua daerah otonomi.

"Saya tidak bisa mengatakan pantas dan tidaknya Kota Palembang dimekarkan dengan menambah satu Daerah Otonomi Baru (DOB) yakni Kabupaten Palembang Ulu, jika dikaji pantas dan layak mari bersama-sama diperjuangkan," kata Normansyah yang juga caleg terpilih dari Partai Gerindra untuk DPRD kota setempat, di Palembang, Selasa.

Presidium Persiapan Pembentukan Kabupaten Palembang Ulu (P3KPU) yang dipimipin Suparman Romans, Senin (10/6) mendeklarasikan pemekaran kota menjadi dua yakni Kota Palembang dan Kabupaten Palembang Ulu.

Menanggapi hal tersebut, keinginan warga melakukan pemekaran kota melalui presidium itu dengan tujuan untuk pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan, bisa diwujudkan bersama.

Pada prinsipnya apa yang dinginkan warga kota tersebut tidak ada yang perlu dipermasalahkan, mari dikaji dan dipikirkan bersama dengan matang, kata politisi muda itu.

Sementara sebelumnya Ketua Presidium P3KPU Suparman Romans menjelaskan bahwa tokoh masyarakat dan pemuda dari lima kecamatan di Palembang Ulu mendukung rencana pemekaran Kota Palembang.

Dengan terbentuknya Kabupaten Palembang Ulu, pembangunan di wilayah Palembang yang dibagi menjadi dua bagian oleh Sungai Musi menjadi Seberang Ulu dan Seberang Ilir bisa lebih merata.

Selama ini kegiatan pembangunan terpusat di wilayah Seberang Ilir, dengan menjadi DOB diharapkan wilayah Seberang Ulu bisa berkembang lebih baik.

Untuk melakukan pemekaran, wilayah Seberang Ulu memenuhi persyaratan administrasi, demografi, sumberdaya alam, pendapatan dan jumlah penduduk.

Jika perjuangan Presidium Persiapan Pembentukan Kabupaten Palembang Ulu berjalan sesuai rencana pada tahun depan Kabupaten Palembang Ulu sudah terbentuk.

Baca juga: Wali Kota minta tinjauan mendalam pemecahan Kota Palembang

Baca juga: Kabarfange segera jadi calon ibu kota Aru Selatan

Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019