Ouagadougou (ANTARA) - Penyerang tak dikenal membunuh 19 orang dan melukai 13 orang lainnya dalam serangan di Kota Arbinda dan sekitarnya pada Minggu, kata pemerintah.

Arbinda terletak di wilayah utara Burkina Faso.

Ratusan orang terbunuh dalam kekerasan garis keras selama beberapa bulan belakangan dan lebih dari 150.000 warga terpaksa mengungsi saat kelompok garis keras menyebar ke seluruh wilayah Sahel yang gersang.

Burkina Faso yang pernah menjadi wilayah kantong yang tenang di Sahel disandera kekerasan garis keras dari negara tetangga Mali, lokasi serangan terhadap satu desa pada Minggu menewaskan sedikitnya 95 orang dan lebih dari belasan orang hilang.

Buruknya keamanan memicu pemerintah mendeklarasikan keadaan darurat di sejumlah provinsi utara yang berbatasan dengan Mali pada Desember. Status itu diperpanjang hingga enam bulan setelah kelompok garis keras menyerang warga sipil di Provinsi Soum, Arbinda.

Pemerintah Senin malam melaporkan pasukan bersenjata Burkina Faso menggelar operasi pengejaran di seluruh daerah yang menjadi sasaran serangan pada Minggu.

Baca juga: Konflik Sahel di Burkina Faso telan renggut puluhan korban jiwa
Baca juga: Militer Prancis bebaskan sandera di Burkina Faso, dua prajurit tewas
Baca juga: Kedubes Prancis diserang di Burkina Paso, delapan orang tewas


Sumber: Reuters

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019