Nanga Bulik (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah, meminta manajemen perusahaan besar swasta perkebunan kelapa sawit dan pertambangan di wilayah itu lebih selektif menerima pekerja yang biasanya berdatangan usai Lebaran Idul Fitri 1440 Hijriah.

Hal ini mengingat pada momen hari besar keagamaan seperti Idul Fitri, warga yang mudik ke kampung halaman biasanya akan pulang membawa sanak keluarga untuk mengadu peruntungan di Lamandau, kata Wakil Bupati Lamandau, Riko Porwanto di Nanga Bulik, Rabu.

"Manajemen perusahaan diharapkan selektif menerima karyawan, baik itu tenaga tetap maupun tenaga harian yang dikoordinir pihak ketiga," tegasnya.

Riko berharap warga yang pulang kampung dan akan membawa sanak keluarganya ke Lamandau agar bertanggung jawab sepenuhnya terhadap keluarga yang dibawa hingga mereka bisa mendapatkan pekerjaan yang layak, dan memastikan tidak terlibat atau terkait dengan jaringan terorisme.

Selain itu, ia juga mengingatkan agar manajemen perusahaan segera melaporkan ke aparat hukum terdekat apabila menemukan hal-hal yang mencurigakan terhadap para pekerja di lingkungan perusahaan.

Walaupun begitu, pemerintah daerah selalu terbuka menerima para pencari kerja yang masuk ke Lamandau, namun tentu saja agar tidak menimbulkan persoalan sosial di kemudian hari. Pencari kerja yang datang harus membekali diri dengan keahlian.

Ia mengatakan walau setiap tahun memang terjadi fenomena kedatangan para pencari kerja di Lamandau, namun sejauh ini belum ada permasalahan terhadap hal itu.

Terkait persentase peningkatan jumlah pencari kerja dari luar Pulau Kalimantan yang datang ke Lamandau, dia belum bisa memprediksi secara persis.

"Pemantauan terhadap pencari kerja harus dilakukan internal perusahaan. Kami juga akan mengawasi melalui Komunitas Intelijen Daerah," demikian Riko.

Baca juga: Mayoritas pekerja sawit, 11.334 orang telah mudik via Pelabuhan Sampit
 

Pewarta: Kasriadi/Koko Sulistyo
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019