Ekspor industri pengolahan turun 0,37 persen
Pekanbaru (ANTARA) - Meski nilai ekspor mengalami tren penurunan, neraca perdagangan Provinsi Riau selama triwulan I tahun 2019 mengalami surplus sekitar 3,37 miliar dolar AS.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Riau yang diterima Antara di Pekanbaru, Kamis, surplus neraca perdagangan disebabkan nilai ekspor tetap lebih tinggi dibandingkan nilai impor.  Selama Januari-April 2019 ekspor Riau mencapai sekitar 3,862 miliar dolar AS, sedangkan impor hanya 490 juta dolar AS sehingga masih surplus.

Surplus tersebut didapatkan dari selisih nilai ekspor-impor minyak dan gas (migas) sekitar 176,68 juta dolar AS dan selisih ekspor-impor nonmigas yang mencapai 3,196 miliar dolar AS.

“Volume ekspor impor Riau pada Januari-April 2019 mencapai sekitar 5,905 juta ton,” kata Kepala BPS Provinsi Riau, Aden Gultom.

Pada laporan terakhir  bulan April, lanjutnya, neraca perdagangan juga surplus 839 juta dolar AS dengan volume ekspor-impor tercatat mencapai 1,36 juta ton.

Sebelumnya, BPS menyatakan bahwa ekspor komoditas andalan Riau yakni minyak mentah kelapa sawit (crude palm oil/CPO) mengalami tren penurunan dan selama triwulan I pada 2019 tercatat menurun hingga 23,08 persen.

Ekspor CPO yang tergolong dalam kelompok lemak dan minyak nabati pada Januari-April 2019 mencapai 2,15 miliar dolar AS. Sedangkan pada periode yang sama tahun 2018 ekspor CPO mencapai 2,79 miliar dolar AS.

Turunnya ekspor CPO sangat mempengaruhi nilai ekspor Riau secara keseluruhan karena komoditas tersebut paling besar kontribusinya untuk ekspor nonmigas daerah itu. Ekspor nonmigas Riau sendiri menyumbang 92,78 persen dari total ekspor Riau pada bulan April yang mencapai 979,28 juta dolar AS.

Kelapa sawit menjadi tumpuan Riau untuk pertumbuhan ekonomi setelah produksi migas terus menurun. Luas perkebunan sawit di Riau kini sudah lebih dari dua juta hektare yang sebagian besar milik petani swadaya.

“Ekspor industri pengolahan turun 0,37 persen dibandingkan bulan Maret dan anjlok 16,69 persen dibandingkan April tahun lalu,” kata Aden Gultom.

Pewarta: FB Anggoro
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019