Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan bahwa kenaikan harga sejumlah komoditas seperti kacang kedelai, minyak goreng, dan tepung terigu, lebih diakibatkan pengaruh resesi ekonomi global yang mengarah pada krisis pangan dunia. "Apa yang terjadi (kenaikan harga komoditas-red) tidak saja terjadi di Indonesia tetapi di sejumlah negara lain akibat resesi ekonomi global yang berujung inflasi (kekurangan, red) pangan," katanya dalam pengarahannya pada Rapat Pimpinan TNI 2008 di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Kamis. Presiden mengatakan, saat ini dunia dihadapkan pada gejolak keuangan pasar modal, tingginya harga minyak mentah dunia yang dapat berpotensi munculnya resesi ekonomi global. "Sekitar 6,3 miliar penduduk dunia dihadapkan pada persoalan ketahanan pangan, dari jumlah itu 800 juta orang yang didominasi anak-anak tidak bisa tidur nyenyak karena kurang makan," ujar Yudhoyono. Tidak itu saja, tambah Kepala Negara, beberapa komoditi pangan juga kini dipergunakan sebagai salah satu sumber biofuel. "Kondisi tersebut telah memunculkan krisis pangan dunia mulai tahun ini dan beberapa tahun mendatang. Jadi, apa yang terjadi di Indonesia saat ini tidak semata khas Indonesia, tetapi juga di negara-negara lain," kata Yudhoyono. Meski harga minyak dunia kini telah turun di kisaran 88 dolar AS per barel, namun itu belum menjamin kondisi aman bagi petumbuhan ekonomi global. "Kisaran aman sekitar 70-80 per barel. Kondisi tersebut, mau tidak mau berdampak terhadap perekonomian nasional," tuturnya, menegaskan.(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008