Jakarta (ANTARA) - Bek kiri tim nasional U-23 Indonesia Samuel Christianson Simanjuntak menganggap normal persaingan untuk posisinya di skuat berjuluk Garuda Muda.

"Di dalam sepak bola selalu ada persaingan. Itu hal yang normal," ujar Samuel kepada Antara di Jakarta, Kamis.

Justru, pemain berusia 19 tahun itu menganggap persaingan membuat kualitas tim semakin bagus.

Nama-nama yang ada di skuat akan berusaha selalu menunjukkan yang terbaik. Pelatih pun memiliki banyak pilihan untuk diturunkan.

"Itu akan menambah kekuatan tim," tutur pesepak bola yang turut membawa Indonesia juara Piala AFF U-22 2019 di Kamboja.

Di timnas U-23 Indonesia saat ini, setidak-tidaknya ada tiga nama yang berpotensi mengisi posisi bek kiri yakni Samuel Christianson, Firza Andhika dan Rizky Dwi Febrianto.

Tidak seperti Samuel dan Firza, yang sudah bersama sejak timnas U-19, Rizky merupakan nama anyar di tim nasional. Namanya masuk skuat saat pemusatan latihan (TC) di Yogyakarta saat akhir Maret 2019.

Firza Andhika sendiri saat ini tengah berkiprah di Belgia bersama klub AFC Tubize. Itu membuat dia tidak dipanggil dalam TC persiapan SEA Games 2019 usai mengikuti Kualifikasi Piala Asia U-23 2020 di bulan Maret.

Sementara Samuel dan Rizky Dwi diikutsertakan dalam turnamen Piala Merlion 2019 di Singapura, awal Juni 2019.

Namun, dalam TC terkini pada 11-15 Juni 2019 di Bali, nama Samuel tidak dipanggil. Meski demikian, Rizky tetap masuk tim.

"Pelatih Indra Sjafri mau mencoba pemain baru jadi saya tidak ikut ke Bali," kata Samuel. 

Baca juga: Samuel Christianson tidak merasa bersaing untuk bek kiri timnas U-23

Baca juga: Samuel Christianson batasi aktivitas media sosial usai juara Piala AFF


Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Aris Budiman
Copyright © ANTARA 2019