Setelah ditetapkan status tersebut, kami langsung membentuk TRC dan membangun posko siaga
Buntok (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)  Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah, membentuk tim reaksi cepat (TRC) setelah dilakukan penetapan status darurat bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah setempat.

"Setelah ditetapkan status tersebut, kami langsung membentuk TRC dan membangun posko siaga," kata Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Barito Selatan, Asriwati di Buntok, Jumat.

Status siaga darurat bencana ini ditetapkan dalam rapat koordinasi dengan pemerintah provinsi dan seluruh kabupaten harus mempersiapkan pencegahan bencana serta berkoordinasi dengan BPBD Kalteng.

Menurut dia, TRC tersebut beranggotakan lintas instansi yang terdiri dari jajaran Polres Barito Selatan, Kodim 1012 Buntok, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Pemadam Kebakaran (Damkar) setempat.

Selain itu juga dilibatkan perwakilan dari Dinas Kesehatan serta Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DSPMD) setempat. Kolaborasi dari sejumlah instansi itu diharapkan mampu memberikan yang terbaik dalam upaya pencegahan maupun penanggulangan bencana yang terjadi.

"Status siaga darurat bencana karhutla ini ditetapkan selama 90 hari, yaitu dari 20 Mei hingga 17 Agustus 2019," kata Asriwati.

Sedangkan berdasarkan hasil pemetaan, lanjut dia, titik rawan di Barito Selatan ada di Desa Ngurit, Kecamatan Gunung Bintang Awai, kemudian di Kecamatan Dusun Hilir dan di jalan menuju Kelurahan Pendang, Kecamatan Dusun Utara.

Dalam hal ini pihaknya sudah memiliki sukarelawan siaga bencana dan diharapkan kedepan setiap desa bisa memilikinya, termasuk membentuk masyarakat peduli api.

"Jika warga ada melihat titik api, paling tidak mereka dapat menghubungi kami, agar tim bisa bergerak cepat menuju ke lokasi kebakaran supaya bisa segera diatasi dan tidak meluas," katanya.

Diharapkan semua pihak dapat peduli dan berpartisipasi dalam upaya pencegahan bencana karhutla di wilayah Barito Selatan, baik di wilayah perdesaan maupun kawasan sekitar perkotaan, demikian Asriwati.


Baca juga: Warga Palangka Raya diingatkan mewaspadai potensi karhutla

Baca juga: Kalteng perpanjang siaga kebakaran tiga bulan

Pewarta: Kasriadi/Bayu Ilmiawan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019