Data sementara 198 ternak yang hilang tetapi sangat mungkin masih ada hewan ternak yang belum tercatat karena luasnya wilayah terdampak
Kendari (ANTARA) - Bencana alam banjir yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Sulawesi Tenggara menyebabkan peternak rugi miliaran rupiah karena hewan ternak peliharaan mereka  terseret air bah.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Sulawesi Tenggara Muhammad Nasir di Kendari, Jumat, menyebutkan 198 hewan ternak menjadi korban banjir yang menerpa tiga kabupaten setempat.

"Data sementara 198 ternak yang hilang tetapi sangat mungkin masih ada hewan ternak yang belum tercatat karena luasnya wilayah terdampak," kata Nasir.

Musibah banjir karena curah hujan tinggi selama dua pekan meluluhlantakkan apa saja yang dilewati air bah di tiga daerah terparah, yakni Kabupaten Konawe, Konawe Utara dan Kolaka Timur termasuk hewan ternak milik masyarakat.

Data sementara, menurut Nasir, hewan ternak yang terseret banjir yakni, di Konawe sebanyak 2 sapi, Koltim 20 sapi dan Konut 144 sapi sehingga total untuk hewan ternak sapi 166 ekor.

Sedangkan, hewan ternak kambing tercatat 32 ekor hanya dilaporkan hilang di Konawe Utara, sehingga data sementara hewan ternak yang terkena dampak banjir sebanyak 198 ekor.

"Ya, kalau harga satu ekor sapi dewasa rata-rata ditaksir Rp8 juta per ekor maka kerugian para peternak sekitar Rp1,3 miliar," ujarnya.

Sementara taksiran kerugian yang dialami peternak kambing mencapai kurang lebih Rp64 juta dengan hitungan satu kambing seharga Rp2 juta.

Pemerintah desa, penyuluh maupun peternak diimbau melaporkan hewan ternak yang terseret air bah secara akurat, khususnya yang menjadi nasabah asuransi agar klaimnya tidak mengalami kendala.

Baca juga: Pemkab Konawe Utara belum hitung kerugian materi akibat banjir

Baca juga: Mentan jamin bangun kembali pertanian di Konawe Utara

Baca juga: Gubernur bakal perbaiki rumah warga korban banjir Konawe Utara



 

Pewarta: Sarjono
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019