Simon mengatakan usai pertandingan, performa apik tersebut lebih penting dari skor akhir pertandingan.
"Yang terpenting kami bisa menguasai pertandingan, tidak terburu-buru dalam menyerang dan bertahan dengan baik," ujar Simon.
Pelatih asal Skotlandia itu melanjutkan, para pemainnya bisa belajar dari kekalahan kontra Yordania dengan skor 4-1 di Amman, Yordania, Selasa (11/6).
Tidak seperti saat menghadapi Yordania, ketika melawan Vanuatu timnas Indonesia dapat mengendalikan ruang dan bersikap tepat terhadap tekanan lawan.
Menurut Simon, cara bermain seperti itu menjadi modal untuk mengarungi Kualifikasi Piala Dunia 2022 yang berlangsung bulan September 2019.
"Kami akan menghadapi banyak tim besar di kualifikasi itu. Proses terus berlanjut, kami tak sabar menunggu bulan September," tutur dia.
Dalam kesempatan yang sama, Simon juga memuji penyerang timnya Alberto Goncalves yang membuat empat gol ke gawang Vanuatu.
"Penyelesaian akhirnya bagus," kata pelatih berusia 41 tahun itu.
Terhadap pertandingan itu, Alberto Goncalves mengeluarkan pendapat yang sama seperti pelatihnya. Dia tidak terlalu fokus ke skor akhir pertandingan.
Penyerang yang akrab disapa Beto itu menilai timnas Indonesia sudah menunjukkan bahwa mereka memiliki kualitas yang tidak bisa dipandang sebelah mata.
"Performa kami luar biasa. Teman-reman terus berlari merebut bola dan menutup lawan dari atas sesuai instruksi pelatih. Semoga kami bisa terus mempertahankan penampilan ini tanpa melihat siapa lawannya," kata dia.
Torehan empat gol atau "quattrick" penyerang Alberto 'Beto' Goncalves membawa Indonesia menaklukkan Vanuatu dengan skor 6-0 dalam laga persahabatan FIFA yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu.
Keempat gol Beto dicetak pada menit kedua, 47', 60' dan 65'. Adapun dua gol lain dihadirkan oleh Evan Dimas (18', 74'). ***3***
Baca juga: "Quattrick" Beto bawa Indonesia taklukkan Vanuatu 6-0
Baca juga: Hadapi Vanuatu, Indonesia andalkan Alberto Goncalves di lini depan
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2019
