Jakarta (ANTARA) -
Sekretaris Jenderal ASEAN Dato Lim Jock Hoi mendorong penggunaan teknologi dalam pembuatan seni dan budaya yang lebih menarik dan inklusif.

"Sesuai dengan era digital, saya juga ingin mendorong kedua belah pihak untuk menggunakan tren teknologi yang muncul dari Revolusi Industri ke-4 (4lR) untuk membuat seni dan budaya lebih menarik, inklusif dan dapat diakses," ujar Sekretaris Jenderal ASEAN Dato Lim Jock Hoi di Jakarta, Senin.

Penggunaan digitalisasi, realitas virtual, jaringan 5G antara lain, telah mengubah cara seni dan budaya disajikan terutama kepada kaum muda, ujar dia.

Di samping itu ia mengatakan tur budaya rakyat China ke ASEAN dapat memperkuat pertukaran budaya antara kedua belah pihak.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Filipina, sebagai koordinator negara ASEAN dan Cina, karena telah melahirkan ide ini selama kunjungan kami ke Beijing. Saya juga berterima kasih kepada Museum Cerita Rakyat Beijing karena telah membawa budaya rakyat Tiongkok kepada hadirin di Jakarta," ujar dia.

Ketiga puluh pakar dan seniman tentang budaya rakyat Tiongkok datang ke Jakarta dalam program Tur Budaya Rakyat China ke ASEAN.

Para pakar dan seniman tersebut berasal dari Renmin University, Minnan Normal University, dan Quemoy University.

Selama tur budaya rakyat China ke ASEAN yang berlangsung selama dua hari (17-18 Juni) di Jakarta menampilkan sejumlah kegiatan 
mulai dari seni beladiri dan pernafasan Tai Chi, seni merangkai bunga, seni minum teh dan seni membuat pengharum ruangan.

Tur budaya rakyat China ke ASEAN dimulai di ASEAN Gallery, Sekretariat ASEAN dan akan berakhir di Museum Hakka Indonesia, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.
Baca juga: Sekjen ASEAN: tur budaya kuatkan makna toleransi
Baca juga: Dubes Huang luncurkan tur budaya rakyat China ke ASEAN

Baca juga: "Adopt, Adapt" Pameran Karya Seni Teknologi
Baca juga: ITS ukir prestasi seni di Italia
Baca juga: ITS Gagas APTECS Satukan Teknologi, Sains, Seni

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019