Bengkulu (ANTARA) - Dinas Sosial Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menemukan kasus ribuan kartu keluarga Sejahtera (KKS) dalam program bantuan pangan non tunai atau BPNT di daerah itu dengan saldo nol.

Kepala Dinas Sosial Rejang Lebong, Zulfan Efendi di Rejang Lebong, Selasa, mengatakan kasus kosongnya saldo di KKS ini baru diketahui manakala warga miskin penerima BPNT tersebar dalam 15 kecamatan di Rejang Lebong akan mengambil bantuan setiap bulannya.

"Kasus saldo nol di KKS ini dialami 1.000-an keluarga penerima manfaat atau KPM yang menerima BNPT, untuk bulan penyaluran Mei 2019 dan kasusnya sudah kami laporkan ke Kementerian Sosial," ujar dia.

Kasus kosongnya saldo dalam KKS yang biasanya dicairkan setiap tanggal 25 bulan tersebut kata dia, sebelumnya pada 2018 lalu juga terjadi, namun setelah dilaporkan ke pusat saldonya kemudian langsung diakumulasi dengan bulan selanjutnya.

"Sudah banyak yang melapor ke kantor, mereka tahunya saat akan mengambil bantuan bahan kebutuhan pokok berupa beras dan telur senilai Rp110.000 per KPM setiap bulannya baik di e-warung atau agen BRILink," tambah dia.

Untuk membantu penganan kasus ini, pihaknya sudah menurunkan petugas pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dan Tenaga Kerja Sosial Kecamatan (TKSK) dalam 15 kecamatan menjelaskan permasalahan itu dan menjamin bantuannya akan diberikan pemerintah digabungkan dengan bulan selanjutnya.

Selain masih adanya kasus saldo nol dalam pendistribusian BPNT setiap bulannya, kata dia, di pihaknya juga masih mengalami permasalahan pencapaian realisasi penyaluran BPNT setiap bulan karena 18.455 KPM penerimanya masih ada 1.122 KKS yang belum dibagikan oleh pihak BRI karena penerimanya tidak ditemukan.

Adanya kartu KKS yang belum terdistribusikan ini sudah mereka telusuri dan menemukan keberadaan mereka, di mana mereka tidak datang saat registrasi penerima BPNT pada 2018 lalu di bank yang ditunjuk menyalurkannya.

"Akibatnya mereka belum menerima KKS dan kartunya tidak bisa diaktifkan, sementara data mereka masih masuk penerima BPNT, sehingga setiap bulannya pendistribusian BPNT Rejang Lebong tidak bisa 100 persen dan cuma 91 persen saja. Kasusnya sudah kami laporkan ke pusat tapi belum ada solusinya," kata Zulfan.***3***

Baca juga: Pemerintah pastikan BPNT serap 70 persen beras Bulog
Baca juga: Mensos salurkan BPNT Tangerang Rp43,413 milyar

Pewarta: Nur Muhamad
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019