Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta akan melanjutkan pembangunan Pelabuhan Tanjung Adikarto di Kabupaten Kulon Progo dengan mengubah desain teknis, sehingga dapat segera dioperasikan.

"Harus ada perubahan desain, supaya pasir laut tidak masuk," kata Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Kulon Progo, Rabu.

Ia mengatakan perubahan desain ini untuk mengantisipasi pasir laut masuk ke dalam kolam pelabuhan atau alur pintu masuk pelabuhan.

"Kalau pasir laut masuk, masa setiap tahun saya harus mengeluarkan uang Rp2 miliar untuk mengeruk pasir," katanya.

Sultan mengatakan saat ini, usulan penyelesaian Pelabuhan Tanjung Adikarto sedang dikaji di Kementerian Keuangan.

"Baru akhir tahun, ada kepastiannya," katanya.


Baca juga: Susi: selesaikan pembangunan Pelabuhan Adikarto

Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Kulon Progo Akhid Nuryati meminta pemerintah provinsi secepatnya mencarikan solusi penyelesaian Pelabuhan Tanjung Adikarto supaya tidak hanya menjadi dermaga impian.

Akhid mengatakan saat ini, kondisi bangunan dan infrastruktur pendukung Pelabuhan Tanjung Adikarto sangat memprihatinkan. Beberapa bangunan atapnya sudah rusak, jalan kawasan dermaga ambles, seperto perumahan untuk pendukung pelabuhan juga sudah rusak.

"Pelabuhan Tanjung Adikarto ini dibangun dengan dana yang tidak sedikit, sekitar Rp450 miliar. Harapan saya, pelabuhan ini tidak dibiarkan mangkrak, dan tidak bisa dimanfaatkan," harapnya.

Ia mengatakan warga Desa Karangwuni, Kecamatan Wates, berusaha memanfaatkan Pelabuhan Tangjung Adikarto ini dengan baik. Di sini sudah dibentuk Pordarwis, disiapkan peraturan desa, tetapi terkendala oleh kewenangan pengelolaan Pelabuhan Tanjung Adikarto yang ada di Pemda DIY, dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan.

Untuk itu, Pemerintah Kulon Progo dan DIY perlu segera menjalin koordinasi untuk menemukan solusi atas permasalahan itu.

"Kemarin sempat ada wacana yang disampaikan ke kami bahwa di 2019 ini dana provinsi akan mengalokasikan anggaran KPBU untuk pelabuhan ini, tapi ya harus segera direalisasikan. Mengingat, kalau tidak segera dieksekusi, supaya tidak rusak fasilitasnya. Dulu, pemerintah pusat memiliki impian Pelabuhan Tanjung Adikarto, akan hanya menjadi "dermaga impian"," katanya.

Baca juga: Wates fasilitasi warga terdampak Pelabuhan Tanjung Adikarto
Baca juga: Pemecah ombak Pelabuhan Tanjung Adikarto ditata ulang

Pewarta: Sutarmi
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019