Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar (Dubes) RI Berkuasa Penuh untuk Republik Aljazair, Yuli Mumpuni Widarso, menyerahkan surat kepercayaan tugasnya dari Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, kepada Presiden Aljazair, Abdelaziz Bouteflika, Minggu (27/1). Yuli, perempuan kelahiran Yogyakarta pada 28 Juli 1956, menyampaikan surat kepercayaan itu sekaligus menandai tugas awalnya selaku Dubes RI di Aljir, ibukota Aljazair, demikian keterangan pers yang diterima ANTARA News dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Aljir. Diplomat karir Departemen Luar Negeri (Deplu) yang pernah berdinas di Roma (Italia), Manila (Filipina) dan Paris (Prancis) tersebut bertugas untuk meneruskan hubungan baik di antara Indonesia dengan Aljazair yang selama ini terjalin erat dan saling menguntungkan. Kedua Negara selama ini tercatat sama-sama anggota di Organisasi Konperensi Islam (OKI), Kelompok 77 Negara (G7), Kelompok 15 Negara (G15) dan Gerakan Non-Blok (GNB) yang saling berbagi kepentingan. Selain itu, Presiden Abdelaziz Bouteflika pada 2003 sempat mengadakan kunjungan kenegaraan ke Indonesia sebagai balasan atas kunjungan kenegaraan Presiden Indonesia pada 2002, Megawati Soekarnoputri. Dari sisi ekonomi, kedua negara memiliki neraca perdagangan yang saling menguntungkan, karena selama ini Aljazair mengimpor beragam komoditas dari Indonesia, seperti minyak kelapa sawit, kayu lapis, kopi, minyak sayur, polyester, dan komponen elektronik. Sementara itu, pada 2007 Aljazair melibatkan perusahaan dan tenaga kerja Indonesia dalam proyek pembangunan “the Algerian East-west Motorway Project”. Indonesia dan Aljazair juga memiliki komisi kerjasama tingkat kementerian (Joint Ministerial Commission/JMC), yang pertama kali berlangsung di Jakarta pada Agustus 2003, dan pertemuan kedua dijadwalkan berlangsung di Aljir pada 2008. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008