Depok (ANTARA News) - Indonesianis Australia National University (ANU), Dr Greg Fealy menegaskan kondisi politik di Indonesia setelah wafatnya mantan Presiden RI-2 HM Soeharto tidak akan banyak berubah dari keadaan sekarang ini. "Dinamika politik Idnoensia tidak akan banyak perubahan, walaupun Pak harto telah wafat," katanya kepada ANTARA News usai acara diskusi dengan Tema Student Movemennt and The Fate Of Indonesia Reform After Soeharto, di Depok, Rabu (30/1) malam. Diskusi yang diselenggarakan di Gedung Program Pembinaan Sumber Daya Manusia Strategis (PPSDMS) Nurul Fikri ini juga dihadiri sejumlah mantan aktivis mahasiswa dan aktivis mahasiswa saat ini. Menurut dia, sistem politik yang ada saat ini sudah berjalan dengan matang sehingga sulit akan ada perubahan yang signifikan. "Perjalanan reformasi selama 10 tahun terakhir ini sudah cukup efektif," kata Greg yang juga dosen Politik Indonesia di ANU. Lebih lanjut ia mengatakan, walaupun ada upaya untuk memroses hukum para keluarga dan kroni Soeharto, ini tidak akan menjadi masalah yang dalam perjalanan politik di Indonesia. "Sistem politik tidak akan banyak berubah, karena sistem yang ada sudah berjalan dengan matang," katanya. Hal senada juga dikatakan oleh pengamat politik dari University Sydney, Dr Edward Aspinall. Ia mengatakan cetak biru (bule print) sistem politik sudah sesuai dan berjalan dengan baik. Hanya saja, kata dia, yang perlu diperbaiki adalah jalannya demokrasi itu sendiri dalam jangka panjang, yaitu masalah penegakan hukum, dan korupsi. "Infrastruktur demokrasi sudah baik, tapi jalannya yang masih kurang," katanya. Pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono, kata dia, harus lebih berani dalam menegakkan aturan hukum. Setalah Soeharto wafat, tidak ada lagi hambatan dari elit ataupun TNI dalam memroses hukum para keluarga dan kroni Soeharto yang diduga banyak melakukan tindak pidana korupsi. Mengenai peluang partai-partai Islam dalam menghadapi Pemilu pada tahun 2009, Greg Fealy menilai akan mengalami kemunduran atau melemah karena partai yang berbasis Islam banyak mengalami konflik internal sendiri. "Partai Islam pada Pemilu 2009 tidak akan cerah," katanya. Ia menjelaskan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang saat ini dipimpin oleh Surya Dharma Ali banyak mengalami kemunduran dan eksistensinya semakin menurun di mata masyarakat. Begitu juga dengan Partai Amanat Nasional (PAN) yang dipimpin oleh Sutrisno Bachir, yang semakin tidak jelas arahnya, dan juga Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang saat ini semakin berantakan. Namun, khusus untuk Partai Keadilan Sejahtera (PKS), kata Greg keadaannya lebih baik. Jumlah suara yang diperoleh pada Pemilu 2009 bisa saja naik, tapi itu tidak terlalu signifikan.(*)

Pewarta:
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008