Jakarta (ANTARA News) - Partai Republika Nusantara (RepublikaN) mengundang Sutiyoso, mantan Gubernur DKI yang telah mencalonkan diri sebagai capres, menyampaikan orasi politiknya dalam perhelatan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) I Partai itu. Kepada pers di Jakarta, Kamis, Sekjen DPP Partai RepublikaN, Yus Sudarso, mengatakan RepublikaN sengaja mengundang Sutiyoso karena mantan Pangdam Jaya itu dinilai adalah partainya sebagai figur yang berpandangan tegas terhadap eksistensi NKRI serta selalu tampil merakyat. "Karena itulah, dalam kesempatan Rakornas I ini kami mengundang Sutiyoso selain untuk memperkenalkannya kepada kader-kader kami, juga untuk mengetahui lebih jauh pemikiran Sutiyoso terhadap republik ini," ujarnya. Lebih lanjut Yus mengatakan bahwa apabila RepublikaN lolos verifikasi dan sukses dalam Pemilu 2009, maka partai itu segera mengusung Sutiyoso sebagai calon presiden pada pilpres mendatang. Rakornas I RepublikaN diikuti oleh pengurus dari 346 DPC dan 33 DPD Partai RepublikaN se-Indonesia, para pendiri serta fungsionaris DPP di antaranya Ketua Presidium DPP Partai RepublikaN, Mayjen (Purn) Syahrir, Mayjen (Purn) Syarnubi, Brigjen (Purn) Hussein Thaib, Eddy Prijono, Harry Ganda Asi, Anton Suseno (mantan atlet tenis meja nasional), Murphy Hutagalung (tokoh transportasi nasional) serta Rusli Patra (Gapeksindo). "Cukup banyak tokoh yang akan hadir karena Partai RepublikaN ini dideklarasikan oleh 1945 tokoh dari seluruh Indonesia," ujar Yus. Mengenai pemilihan nama Partai Republika Nusantara yang kemudian disingkat menjadi RepublikaN, Yus mengatakan, hal tersebut sudah disepakati para pendiri setelah sebelumnya sudah ada partai lain yang menggunakan nama Partai Republik dan Partai Republikku. "Jadi yang bisa mendapatkan izin dari Depkum dan HAM adalah nama Partai Republika Nusantara atau RepublikaN," katanya. Nama tersebut, ia menambahkan, juga mengandung makna sebagai kekuatan politik yang berpaham pada kepentingan rakyat dan negara republik Indonesia. "Kami memang tumbuh dari bawah ke atas. Sebagai partai modern, kami juga menggunakan sistem manajemen mutu kepartaian. Jika dalam kepengurusan kami ada wajah-wajah lama dan wajah baru, itu merupakan perpaduan yang sengaja kami lakukan setelah melakukan seleksi dan melihat potensi mereka," demikian Yus Sudarso.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008