Yogyakarta (ANTARA) - Meskipun tak terkalahkan sepanjang turnamen, pecatur terbaik Indonesia, GM Susanto Megaranto, gagal menjadi juara usai ditahan remis GM Rustam Khusnutdinov pada babak pamungkas turnamen catur internasional Japfa 2019 di Hotel Grand Inna, Yogyakarta, Jumat.

Susanto yang mengendalikan buah putih berusaha tampil agresif dalam permainan yang memainkan pembukaan Katalan ini, tetapi Rustam terlihat sangat siap dan selalu bisa menetralisasi serangan Susanto.

Pada langkah ke-39, Susanto akhirnya menerima tawaran remis dari Rustam.

Dengan hasil remis tersebut, Susanto hanya menambah 0,5 poin menjadi 6,5 atau selisih satu poin dari Rustam.

Rustam sendiri hampir dipastikan menjadi juara, meskipun masih menunggu hasil pertandingan antara IM Novendra Priasmoro melawan GM Ivan Sokolov.

Rustam mengaku senang dengan hasil remis inj, karena ia sadar sangat sulit mengalahkan Susanto yang mengendalikan buah putuh.

"Susanto pecatur hebat. Selama turnamen dia tidak pernah kalah. Jadi saya senang dengan hasil remis ini," katanya.

Sementara itu, Susanto mengaku sudah berusaha untuk menang karena cuma kemenangan yang bisa memberi peluang ia jadi juara.

" Tadi saya berusaha agresif. Makanya dari awal permainan makin komplikasi. Saya sempat unggul posisi, tapi bisa dinetralisir sama dia," kata Susanto.

Sepanjang turnamen, Susanto tak terkalahkan, tetapi ia juga hanya membukukan dua kemenangan, yakni atas GM Ivan Sokolov dan GM Dimitry Kokarev. Sisanya berakhir remis dalam turnamen 11 babak itu.

" Saya emang tak pernah kalah, tapi kebanyakan remis. Ke depan saya harus belajar lagi bagaimana caranya menang," kata pecatur asal Indramayu, Jawa Barat itu.

Baca juga: Peluang juara Susanto menipis setelah remis dengan Arghyadip

Baca juga: Indonesia berharap Novendra dan Susanto juara

Baca juga: Sikat unggulan utama, Susanto Megaranto kembali ke jalur juara

Pewarta: Dadan Ramdani
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019