Jayapura (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua menginformasikan pengungsi terdampak gempa Sarmi hingga kini masih membutuhkan tenda, makanan siap saji, selimut dan MCK.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Papua Welliam R. Manderi di Jayapura, Jumat, mengatakan kebutuhan mendesak ini untuk tempat hunian sementara bagi 33 kepala keluarga yang terdampak gempa.

"Memang tidak terdapat korban jiwa, namun tercatat 33 kepala keluarga dalam penanganan BPBD Kabupaten Sarmi," katanya.

Baca juga: BNPB: 33 rumah rusak berat akibat gempa Sarmi

Menurut Welliam, salah satu kendala yang dihadapi dalam menangani dampak gempa Sarmi ini adalah infrastruktur jaringan mempengaruhi distribusi informasi kejadian.

"Kejadian di Sarmi ini merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar sistem sesar Mamberamo di sebelah timur laut Sarmi," ujarnya.

Dia menjelaskan akibat gempa ini menyebabkan kepanikan warga yang bermukim di pinggiran pantai, pasalnya, delapan unit rumah masyarakat di Kampung Togonfo Distrik Ismari dan 25 unit rumah di Kampung Manukania Distrik Sarmi Selatan.

Sebelumnya, terjadi gempa bumi tektonik dengan kekuatan 6,3 Skala Richer (SR) pada Kamis (20/6) sekitar pukul 00.24.51 WIB di Kabupaten Sarmi.

Gempa bumi tektonik yang terjadi pada koordinat 2,23 Lintang Selatan dan 138,53 Bujur Timur berlokasi di darat dengan jarak 45 kilo meter arah barat daya Kota Sarmi berkedalaman 11 kilometer.

Baca juga: Dampak gempa 6,3 SR, rumah warga di Distrik Tor Atas rusak
Baca juga: Gempa tektonik 6,3 SR guncang Kabupaten Sarmi

Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019