Masohi, Maluku (ANTARA News) - Luapan isak tangis mewarnai pelaksanaan rekonsiliasi antara personil TNI dari kesatuan Yonif 731/Kabaressy dan Polri di Polres Maluku Tengah (Malteng) di Masohi, Senin petang. ANTARA News, melaporkan, rekonsiliasi berlangsung di Mapolres Malteng itu merupakan wujud perdamaian dan saling memaafkan karena penyerangan personil Yonif 731 ke Polres setempat, Sabtu subuh (2/2) sehingga Bripka Pol Michael Wattimena dan Bripda Pol Musri Siomlibona serta Prada TNI. Remon Tuda meninggal dunia. Bripda Pol.Stenly Timisela, Bripda Pol Andi Nasurullah dan Bripda A Bahraim serta Prada Ronald Mayakubun dan Pratu Melkias harus dievakuasi ke Ambon, Sabtu petang karena mengalami luka serius. Rekonsiliasi personil dua kesatuan yang dihadiri Pangdam XVI/Pattimura, Mayjen TNI Rasyid Qurnaen Aquary, Kapolda Maluku, Brigjen Pol Mohammad Guntur Ariyady, Bupati Malteng, Abdullah Tuasikalu dan tim investigasi dari Mabes TNI itu bertambah haru, karena ternyata diantara personil Yonif 731 dan Polres Malteng ada yang bersaudara kandung. Pangdam Qurnaen mengatakan, rekonsiliasi ini menandai akhir perselisihan antara personil TNI dan Polri di Malteng yang harus tidak perlu terjadi kembali. "Saya sebagai Pangdam merasakan insiden ini sangat memalukan dan mencemarkan institusi TNI, terutama angkatan darat," tambahnya. Karenanya, kata Pangdam, berbagai persoalan yang melatari aksi penyerangan ini harus diselesaikan secara tuntas, cepat dan transparan. "Kami pun sudah memintai keterangan dari 15 personil Yonif 731, termasuk Danyonnya, Letkol Donny Hutabarat," ujarnya. Kapolda Gunntur menjamin proses hukum tetap dilaksanakan sesuai ketentuan aturan dar masing-masing institusi. "Jadi, siapa pun yang terlibat dan ternyata bersalah harus mempertanggung jawabkan perbuatannya," katanya. Rekonsiliasi berlanjut dengan personil Yonif 731 dan Polres Malteng membersihkan puing-puing bangunan terbakar/rusak di Mapolres setempat dengan puncaknya Pangdam Qurnaen, Kapolda Guntur dan Bupati Tuasikal meletakan batu pertama pembangunan kembali rumah dinas Kapolres Malteng, AKBP Jacub Prajogo. Pangdam menyerahkan bantuan Rp20 juta untuk membeli pakaian seragam personil Mapolres yang menghadiri kegiatan rekonsiliasi dengan pakaian seadanya. Kapolda memberikan bantuan Rp400 juta serta Pemprov Maluku dan Pemkab Malteng Rp1 miliar. Bentrokan yang menimbulkan trauma bagi warga Kota Masohi dan sekitarnya itu karena memanfaatkan senjata organik, mortir dan granat mengakibatkan 48 rumah dinas, tiga unit kantor dan satu ruangan tahanan serta sejumlah kenderaan bermotor milik Polres Malteng terbakar. Bentrokan ini dipicu masalah asmara antara kakak beradik perempuan yang masing-masing menjalin kasih dengan anggota Yonif 731/Kabaressy Prada Eko dan anggota Polres Maluku Tengah, Bripda Muhamad Rumata.(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008