Samarinda (ANTARA) - Polresta Kota Samarinda, Kalimantan Timur menggelar acara deklarasi damai dan menolak kerusuhan dengan melibatkan masyarakat, pejabat, tokoh lintas agama di Stadion Sempaja, Samarinda, Minggu pagi (23/6).

Deklarasi damai tersebut dirangkai dalam acara jalan sehat dan senam pagi, dalam tajuk memperingati HUT ke-73 Bhayangkara.

Masyarakat Kota Samarinda cukup antusias mengikuti kegiatan yang dipelopori oleh Polresta Samarinda dan BNN Kaltim tersebut karena banyak hadiah dan door prize dalam acara tersebut.

Kapolresta Samarinda Kombes Pol Vendra Riviyanto kepada awak media di Samarinda mengatakan saat ini kondusifitas Kota Samarinda masih terjaga dengan baik meskipun masyarakat kota Samarinda sangat homogen dengan latar belakang suku dan agama yang berbeda- beda.

"Tentunya kami sangat bersyukur karena Kota Samarinda dalam keadaan kondusif. Masyarakat Samarinda cinta damai dan tak suka ada kerusuhan dan keributan," ujar Vendra Riviyanto.

Ia mengatakan bahwa Deklarasi ini bertujuan untuk mempersatukan anak bangsa untuk bersama-sama mencegah dan menangkal masuknya berita bohong (hoaks) pasca Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) lalu.

Terlebih, lanjut Vendra saat ini sedang berlangsung sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) yang sedang digelar oleh Mahkamah Konstitusi (MK).

"Saya sangat bangga dengan masyarakat Samarinda yang cinta dengan damai," katanya.

Sementara itu, Wali kota Samarinda H.Syaharie Ja’ang, yang turut hadir dalam acara tersebut mengatakan bahwa Pemerintah Kota Samarinda mengapresiasi gerakan Polresta Samarinda dalam memberi rasa aman kepada masyarakat.

Kedamaian ini, lanjut Jaang tentu harus dipertahankan dan jangan sampai termakan provokasi yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan.

"Untuk itu mari kita bangun kebersamaan agar masyarakat kita hidup rukun dan saling menghargai perbedaan,” pesan Syaharie Jaang.

Baca juga: Presiden: Indonesia masuk daftar 10 negara teraman di dunia

Baca juga: Presiden berterima kasih kepada Polri

Baca juga: Presiden minta Polri tingkatkan kinerja, buang budaya koruptif


Pewarta: Arumanto
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019