Hingga pukul 10.13 WIB, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock),
Jakarta (ANTARA) - Gempa bumi bermagnitudo 7,7 yang terjadi di Laut Banda atau berjarak 245 Kilometer Barat Laut Maluku Barat Daya pada Senin (24/6) pukul 09:53:39 WIB akibat dari aktivitas subduksi Laut Banda.

Informasi dari Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono yang diterima di Jakarta, Senin, gempa tersebut dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan geser (strike-slip fault).

Dari hasil analisa BMKG kekuatan gempa yang dimutakhirkan menjadi magnitudo 7,4 itu berlokasi di laut pada jarak 289 km arah Barat laut Kota Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Propinsi Maluku pada kedalaman 220 km.

Guncangan gempa bumi dilaporkan dirasakan di daerah Saumlaki V MMI, Tual III-IV MMI, Subawa dan Sorong III MMI, Dobo, Alor, Fak-Fak dan Kupang II-III MMI, Manokwari, Bima, Dompu, Banda, Waingapu, Ambon, Bula, Nabire, Merauke, Denpasar, dan Puncak Jaya II MMI.

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami

Hingga pukul 10.13 WIB, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).

Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan tetap memantau informasi yang dikeluarkan BMKG.

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019