Data kependudukan kurang rapi dirapikan oleh petugas Dukcapil, sehingga nanti bisa langsung menginput secara online, karena nanti dengan dinas pendidikan dan kependudukan terintegrasi sehingga dari luar daerah tidak bisa mendaftar."
Jakarta (ANTARA) - Tidak hanya masalah teknis seputar Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), Posko Pelayanan PPDB Online 2019 Suku Dinas Pendidikan wilayah 1 Jakarta Timur juga menerima layanan konsultasi pendidikan dari Calon Peserta Didik Baru (CPDB).

"Posko ini pada dasarnya membantu kekurangtahuan dari masyarakat, misalnya untuk pilihan sekolah, khususnya SMK, SMK kan banyak jurusan, kadangkala orang tua atau muridnya sendiri enggak paham mau pilih jurusan apa," ujar Rivai Siri, tenaga kependidikan yang bertugas sebagai pengawas SMK, kepada Antara di Jakarta, Senin.

Namun, Rivai menyayangkan masyarakat masih belum banyak masyarakat yang memanfaatkan layanan di posko yang bertempat di SMK Negeri 26 Jakarta, Jakarta Timur, itu.

Sejak posko dibuka pada 17 Juni lalu, Rivai mengatakan setidaknya ada dua hingga empat orang setiap harinya yang melakukan konsultasi pendidikan.

"Penyebabnya mungkin mereka sudah tahu jurusan ingin dituju, atau sebaliknya sama sekali tidak tahu," kata Rivai.

Sementara CPDB lainnya, kebanyakan kurang paham mengenai zonasi. Menurut Rivai, mereka kadang kala memaksakan di satu sekolah, padahal sekolah tersebut berada di luar zonasi mereka.

Selain layanan konsultasi pendidikan, Posko Pelayanan PPDB Online 2019 Suku Dinas Pendidikan wilayah 1 Jakarta Timur juga menjadi tempat bagi para CPDB yang mengalami masalah Nomor Induk Kependudukan (NIK) saat mendaftar.

Sebab, dalam posko, yang buka dari Senin hingga Jumat pukul 08.00-15.00 WIB, dan Sabtu pukul 08.00-12.00 WIB, tersebut terdapat tenaga dari Suku Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil yang siap membantu.

"Data kependudukan kurang rapi dirapikan oleh petugas Dukcapil, sehingga nanti bisa langsung meng-input secara online, karena nanti dengan dinas pendidikan dan kependudukan terintegrasi, sehingga dari luar daerah tidak bisa mendaftar," ujar Rivai.

Salah seorang CPDB Istifah Ainar Pangesti (15) berada di posko setelah mengalami kendala dalam memasukkan NIK saat mendaftar sekolah.

"Tadi pagi sudah ke SMK Negeri 50 untuk daftar, tapi NIK-nya enggak muncul, terus ke Sudin Dukcapil, dari sana diarahkan ke sini," kata Istifah, yang ditemani ibu dan kakaknya dalam mengurus pendaftaran sekolah.

Baca juga: Antrean calon siswa SMKN 1 Jakarta masih mengular hingga Senin siang

Baca juga: Ratusan orang tua CPDB daftarkan anaknya di SMP Negeri 69 Jakarta

Baca juga: SMAN 1 Putussibau gunakan "Google Maps" dalam PPDB


Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019