Makassar (ANTARA News) - Lomba perahu tradisional phinisi yang bernama Grand Prix Phinisi 2008 dijadwalkan berlangsung mulai bulan Mei 2008 dengan mengambil rute antara Sabang sampai Merauke yang menyinggahi sedikit-dikitnya 30 kota besar dan sedang di Indonesia. "Grand Prix Phinisi ini digelar untuk mendukung tahun kunjungan Indonesia (VIY) 2008, serta memeriahkan 100 tahun kebangkitan nasional," kata Ketua Panitia Penyelenggara event tersebut, Luther Barung, kepada ANTARA News di Makassar, Rabu. Lomba yang diselenggarakan atas kerjasama Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), Institut Lembang Sembilan (Toraja) dan PT. Pelayaran Rakyat (Pelra) ini akan diikuti sedikitnya 70 peserta dari berbagai daerah di Indonesia yang dibagi dalam tiga zona yakni zona Barat, Tengah dan Timur. Zona Barat akan dilepas dari pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, pada 10 Mei 2008, bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional ke-100. Lomba akan melintasi rute ke Batam, Belawan, Sabang, Mentawai, Padang, Tanjung Karang dan finish di Sunda Kelapa antara 25 sampai 30 Juni 2008 yang bertepatan dengan HUT Kota Jakarta. Pada zona ini jumlah peserta diperkirakan 25 phinisi. Sedangkan zona Tengah akan dimulai dua hari setelah finish di Sunda Kelapa dengan garis start di Gresik, Jawa Timur menuju Benoa, Maumere, Makassar, Parepare, Palu, Bontang, Banjarmasin dan finish di Gresik dengan peserta sekitar 25 phinisi. Dua hari setelah lomba zona tengah selesai, zona Timur yang akan diikuti 20 phinisi akan dilepas di Bitung, Sulawesi Utara menuju Ternate, Raja Ampat, Fak-fak, Timika, Merauke, Maluku Selatan dan finish di Ambon. "Kita berharap, para peserta akan merayakan HUT Kemerdekaan 17 Agustus 2008 di Merauke," ujar Luther yang juga Presiden Direktur PT. Prima Expo, sebuah perusahaan perjalanan wisata nasional tersebut. Menurut Luther, Grand Prix Phinisi ini merupakan event pariwisata paling besar yang kini terjadwal selama VIY 2008 dan pertama kali digelar serta telah dimasukkan dalam kalender tetap kepariwisataan nasional setiap tahun. "Kita berharap, kegiatan ini akan menjadi momentum paling akbar untuk mempromosikan kepariwisataan Indonesia karena akan diliput secara luas oleh media-media cetak dan elektronik nasional bahkan internasional," ujarnya. Selain itu, grand prix ini dimaksudkan untuk mengangkat kembali pamor phinisi dari Sulawesi Selatan ini sebagai sarana transportasi laut yang handal, tidak hanya untuk barang tetapi juga untuk penumpang antarpulau. Ditanya soal dana penyelenggaraan event tersebut, Luther Barung menyebutkan akan menghabiskan dana antara Rp30 sampai Rp40 miliar. "Pendanaan sepenuhnya dari pihak sponsor, sedang dari pemerintah belum ada karena panitia baru akan menemui Menteri Kebudayaan dan Pariwisata untuk melaporkan secara resmi kegiatan ini," ujarnya. Ia menambahkan bahwa event itu mendapat dukungan penuh Wakil Presiden RI, HM Jusuf Kalla. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008