Ini adalah acara budaya yang didambakan,
Batam (ANTARA) - 34 tim dari berbagai daerah di Indonessia mengikuti lomba kolintang memperebutkan Piala Presiden di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Rabu.

Bupati Minahasa Sulawesi Utara, Royke Oktavian Roring mengatakan lomba memperebutkan Piala Presiden itu merupakan upaya memperluas dan memperkenalkan budaya kolintang ke pelosok nusantara.

"Ini adalah acara budaya yang didambakan," ucap dia.

Lomba yang sudah dua kali diselenggarakan itu, dibagi dalam enam kategori, yaitu SD, SMP, SMA-sederajat, mahasiswa, ibu-ibu dan umum.

4 tim SD ikut ikut ambil bagian, kemudian kategori SMP diikuti 8 tim, SMA 4 tim, mahasiswa 2 tim, dan masing-masing 8 tim kategori ibu-ibu dan umum.

Pemenang lomba skala nasional itu diganjar tropi, sertifikat serta dana pembinaan. Dan khusus untuk kategori umum, pemenang berhak mendapatkan Piala Presiden yang diberikan secara bergilir.

Ketua Gerakan Pejuang Merah Putih, Jeffrey Rawis mengatakan perlombaan itu merupakan upaya mengejawantahkan konsep trisakti Bung Karno, terutama dalam idiologi politik berkepribadian dalam kebudayaan.

"Acara ini strategis di tengah isu negara lain yang ingin mengklaim kolintang milik mereka," kata dia.

Di tempat yang sama Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad menyambut baik lomba kolintang memperebutkan Piala Presiden di daerah setempat.

"Kami bahagia dan bangga, karena seluruh pecinta kolintang berkumpul, memberikan perhatian dan memilih Batam sebagai tempat penyelenggaraan," tambah Wakil Wali Kota.

Ia mengajak seluruh masyarakat terus menyuarakan dan menggelorakan, fakta kolintang adalah kebudayaan asli Indonesia, agar tidak diklaim negara lain.

Baca juga: Batam tuan rumah kontes Miss Tourism Worldwide 2019

Baca juga: Bidik wisatawan Filipina, 10 agen perjalanan diajak nikmati Batam



 

Pewarta: Yunianti Jannatun Naim
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019