Jakarta (ANTARA) - Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto terbuka dalam menjalin komunikasi politik pasca-Pemilu 2019.

"Prabowo terbuka komunikasi politik dengan siapapun selama itu untuk kepentingan bangsa namun sampai hari ini Prabowo belum melakukan komunikasi politik dengan lobi-lobi kekuasaan," kata Dahnil di Media Center Prabowo-Sandi, Jakarta, Rabu.

Menurut dia, Prabowo hanya melakukan komunikasi politik terkait pembebasan para tokoh yang ditangkap atas tuduhan makar.

Menurut dia, sebagian besar yang dibebaskan itu atas jaminan Prabowo melalui Direktur Hukum dan Advokasi BPN Sufmi Dasco Ahmad yang ditugaskan Prabowo melakukan komunikasi politik dan hukum untuk melakukan jaminan dan pembebasan untuk beberapa tokoh.

"Kalaupun saat ini Prabowo berkomunikasi dengan Pemerintah ataupun pihak mana, itu terkait dengan upaya memberikan jaminan kepada para pendukung atau tokoh yang disebut makar," ujarnya.

Baca juga: BPN sebut Prabowo tidak hadir dalam sidang putusan PHPU

Dahnil mengatakan Prabowo baru hari ini tiba dari Jerman, dan telah menugaskan Sandiaga Uno untuk melakukan komunikasi dan konsolidasi dengan tokoh partai politik koalisi.

Dia mencontohkan Sandiaga bertemu dengan Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan dan Ketua Majelis Syuro PKS Habib Salim Segaf Al Jufri, membicarakan langkah selanjutnya setelah pengumuman Putusan MK terkait Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU).

"Prabowo dan Sandiaga tidak akan mengambil keputusan sendiri namun bersama-sama. Prabowo tidak ada rekam jejak mengkhianati teman dan rekan koalisi, yang ada justru sebaliknya," katanya.

Dia menegaskan bahwa Prabowo membuka diri silaturahmi dengan siapapun dalam upaya mencari hal terbaik untuk Indonesia.

Baca juga: BPN akan patuhi Putusan MK terkait PHPU
Baca juga: BPN hormati MK majukan jadwal pembacaan putusan PHPU Pilpres
Baca juga: Dahnil sebut Prabowo belum ada rencana bertemu Jokowi

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019