Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Jawa Timur mendorong penggunaan mobil listrik untuk angkutan massal seperti angkot dan bus di beberapa daerah wilayah itu, tujuannya menekan polusi udara dan memanfaatkan surplus daya listrik di wilayah setempat.

"Kami memang mencoba menyampaikan kepada kalangan transportasi khususnya di kota-kota besar di Jatim, karena sudah mempunyai kemampuan untuk itu," kata Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Pemprov Jatim, Setiadjit di Surabaya, Rabu.

Setiadjit dalam acara "Powering The Nation With Integrity" yang digelar oleh PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur mengatakan kemampuan untuk membuat mobil listrik sudah dipunyai anak bangsa.

Ia mengatakan sumber daya listrik di Jatim saat ini berlimpah, sehingga tidak ada salahnya menerapkan angkutan massal berbasis listrik, khususnya di Surabaya.

Oleh karena itu, Setiadjit meminta PLN untuk membuat stasiun pengisian listrik secara umum di beberapa titik, sehingga penggunaan angkutan massal berbasis listrik di Jatim bisa terealisasi.

Sementara itu, General Manager PLN UID Jatim Bob Saril mengatakan secara umum PLN Jatim siap mendukung penerapan angkutan massal berbasis listrik di wilayah setempat.

Bahkan, kata dia, beberapa Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) sudah didirikan oleh PLN UID Jatim, seperti di Taman Bungkul, Surabaya.

Ia mengatakan, SPLU yang telah didirikan PLN di Jatim saat ini sudah ada di 67 titik dan rencananya akan ditambah lagi sebanyak 500 titik, namun masih menunggu beberapa perizinan dari pemerintah daerah.

"Semua siap untuk kami investasikan, seperti di Jakarta salah satu taxi swasta juga sudah menggunakan tenaga listrik untuk armadanya," tuturnya.

Baca juga: TransJakarta tunggu aturan operasikan mobil listrik
Baca juga: Menristek: Indonesia produksi mobil listrik pada 2025
Baca juga: Menristekdikti luncurkan mobil listrik Universitas Negeri Yogyakarta

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019