Hari UMKM Internasional merupakan bukti nyata bahwa keberadaan UMKM mendapatkan perhatian dunia
Pangkal Pinang (ANTARA) - Ribuan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah  (UMKM) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) memperingati Hari UMKM Internasional, sebagai upaya meningkatkan daya saing, berfikir kreatif, dan memiliki jiwa wirausaha yang tinggi sebagai pelaku usaha kecil di daerah itu.

"Keberadaan UMKM bukan hanya di Indonesia bahkan di dunia semakin menjadi perhatian khusus dunia internasional," kata Korwil Internasional Council Small Bisnis Babel, Melati Erzaldi Rosman saat membuka Peringatan Hari UMKM di Pangkal Pinang, Kamis.

Ia mengatakan sejak Persatuan Bangsa-Bangsa  (PBB) menetapkan 27 Juni sebagai Hari UMKM Internasional, UMKM di Indonesia termasuk di Babel ikut merayakan hari tersebut dengan semangat ingin memajukan perekonomian dengan kekuatan kewirausahaan.

"Hari UMKM Internasional merupakan bukti nyata bahwa keberadaan UMKM mendapatkan perhatian dunia," ujarnya.

Menurut dia, berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM, pada 2018 UMKM mampu memberikan konstribusi sebesar 60, 34 persen terhadap PDB nasional, memperluas lapangan kerja bagi jutaan tenaga kerja, dan mampu berperan sebagai stabilitator ekonomi dalam menghadapi ancaman krisis ekonomi global.

"Pada kesempatan ini saya mengucapkan selamat hari ulang tahun kepada pelaku UMKM dan diharapkan agar UMKM dan startup dapat menerapkan prinsip-prinsip dasar dari human entrepreneurship yang merupakan konsep kewirausahaan yang mengedepankan nilai manusia agar lebih meningkatkan daya saing, lebih profesional, semakin produktif, berfikir kreatif dan memiliki jiwa wirausaha yang tinggi, " katanya.

Ia mengakui memang tidak mudah untuk mengembangkan usaha karena  berbagai tantangan yang semakin kompleks dan berat seperti terbatasnya akses UMKM ke sumber daya produktif seperti permodalan, pasar, dan informasi.

"Apalagi saat ini teknologi berkembang secara cepat sehingga perkembangan dunia usaha pun bergerak semakin cepat," kata Melati.

Menurut dia, untuk mengatasi hal tersebut tentunya dibutuhkan kebijakan yang tepat dan cepat melalui perencanaan program dan kegiatan, serta mendorong sinergitas lintas sektor.

"Saya berharap agar UMKM dan startup fokus pada empat hal yaitu peningkatan profesionalisme, produktivitas, kreativitas dan entrepreunership. selain itu kami harapkan agar pelaku usaha tidak hanya mengedepankan proses bisnis semata dalam mencapai keuntungan, namun juga meningkatkan aspek manusia dan dampak positif bagi lingkungan sekitarnya, " ujar Melati.

Pewarta: Aprionis
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019