Saya ingin meyakinkan anda bahwa kami akan meningkatkan posisi Indonesia dalam rantai pemasok global dengan memberikan insentif pada produksi barang-barang yang memiliki nilai tambah
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan meyakinkan investor Jepang untuk bisa berinvestasi di sektor yang menghasilkan produk bernilai tambah di Indonesia.

Hal itu dilakukan dalam pertemuan bisnis dengan para CEO dan perwakilan perusahaan-perusahaan Jepang yang tergabung dalam Organisasi Perdagangan Luar Negeri Jepang (Japan External Trade Organization/JETRO) di Osaka, Kamis.

"Saya ingin meyakinkan anda bahwa kami akan meningkatkan posisi Indonesia dalam rantai pemasok global dengan memberikan insentif pada produksi barang-barang yang memiliki nilai tambah," katanya seperti dikutip dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.

Kepada anggota JETRO, Luhut juga mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia akan terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang setara dan berkeadilan.

"Kami akan terus melakukan pembangunan yang merata di seluruh wilayah Indonesia," sebutnya.

Ia mengemukakan pemerintah Indonesia kini sedang memprioritaskan pembangunan infrastruktur utama seperti jalan tol, pembangkit tenaga listrik, pelabuhan, dan rel kereta api.

"Infrastruktur adalah kunci khususnya dalam sektor transportasi dan kelistrikan sehingga kami dengan sangat cermat sedang mengkaji kebijakan-kebijakan yang berpotensi menghambat pembangunan infrastruktur utama tersebut," tegasnya.

Namun demikian, mantan Menko Polhukam itu mengatakan dalam waktu yang sama pemerintah juga sedang berupaya keras untuk mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

"Di tahun 2019 dan tahun-tahun berikutnya, APBN difokuskan pada pengembangan kualitas SDM melalui peningkatan akses, distribusi dan peningkatan kualitas pendidikan," tuturnya.

Sejalan dengan ini, pemerintah, lanjut dia, sangat mendukung perusahaan Jepang yang juga berinvestasi pada peningkatan kualitas SDM di Indonesia.

Dalam rangkaian pertemuan dengan JETRO, Menko Luhut didampingi oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Kepala BKPM Thomas Lembong, dan Dubes RI untuk Jepang Arifin Tasrif.

Sementara itu, dari pihak Jepang hadir Ketua dan CEO JETRO Nobuhiko Sasaki dan para CEO perusahaan-perusahaan Jepang.
 
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan melakukan pertemuan bilateral dan dilanjutkan dengan pernyataan bersama dengan Menteri Lingkungan Hidup Jepang Yoshiaki Harada tentang kerja sama "marine plastic debris" dan "waste to energy" di Osaka, Kamis (27/6/2019). (Dokumentasi Kemenko Kemaritiman)


Sampah Laut

Menjelang pertemuan G20 pada 28-29 Juni 2019, Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan juga melaksanakan pertemuan bilateral dengan Menteri Lingkungan Hidup Jepang Yoshiaki Harada di Osaka, Kamis.

Dalam pertemuan itu, disepakati kerja sama dalam pengawasan sampah plastik laut yang dimuat dalam sebuah pernyataan bersama (joint statement) antara Menko Luhut dan Menteri Lingkungan Hidup Jepang Yoshiaki Harada.

Isi pernyataan tersebut antara lain proyek percontohan bersama antarkedua negara sebagai implementasi petunjuk pengawasan mikroplastik yang telah disusun oleh Jepang, kerja sama saling tukar menukar informasi dan mengembangkan petunjuk untuk memonitor sampah plastik laut berdasarkan temuan dari proyek percontohan bersama.

Selain itu, disepakati juga sebuah pelatihan di Jepang untuk meningkatkan kapasitas bagi peneliti Indonesia dalam metodologi monitoring sampah laut.

 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019