Jakarta (ANTARA) - Pebalap Mission Winnow Ducati Andrea Dovizioso meyakini perebutan gelar juara MotoGP masih terbuka karena kalender musim balapan tahun ini masih panjang.

Tiba di seri kedelapan yang akan digelar di Sirkuit Assen, Belanda, akhir pekan nanti, Dovi berangkat dengan margin 37 poin dari pemuncak klasemen, Marc Marquez (Repsol Honda).

Pebalap asal Italia itu gagal mengemas poin pada seri sebelumnya di Barcelona usai terlibat insiden tabrakan beruntun dengan Jorge Lorenzo dan dua pebalap Yamaha, Maverick Viñales ketika balapan baru berjalan 2 putaran.

"Tak ada waktu untuk berlarut-larut memikirkan poin yang hilang di Barcelona, kami harus mengatasi setiap balapan dengan bekerja sekeras mungkin seperti yang telah kami lakukan sekarang," ungkap Dovi seperti dikutip laman resmi MotoGP, Kamis.

"Aku percaya kami menunjukkan daya saing yang tinggi dan walaupun masih ada area yang perlu diperbaiki, kami telah meningkatkan kecepatan kami."


Baca juga:Marquez incar kemenangan keenam di Assen


Ducati akan diuji di Sirkuit Assen yang dipandang kurang cocok dengan motor pabrikan asal Bologna, Italia itu.

Namun kedua pebalap mereka, Dovizioso dan Danilo Petrucci telah menunjukkan performa yang kuat sepanjang musim ini.

Namun demikian, catatan Dovi kurang bersinar di GP Belanda. Dengan Desmosedici, Dovi hanya sekali naik podium dengan finis runner-up di Assen pada 2014.

Namun podium lainnya di Assen diraih pebalap bernomor 04 itu dengan tiga pabrikan yang berbeda, yaitu Honda (2011), Yamaha (2012) dan Ducati (2014).

"Assen bukan lah trek yang paling cocok dengan motor kami dan kondisi cuaca selalu memainkan peran penting di sana, tapi pada setiap balapan, kami telah menunjukkan jika kami mampu meningkat secara progresif ketika lomba di akhir pekan bahkan di sirkuit yang sulit."

"Kami harus tetap tenang dan fokus, taklukkan satu per satu balapan. Kejuaraan ini masih panjang," kata Dovi.


Baca juga:Hasil GP Catalunya, Marquez juara kala rival bertumbangan
Baca juga:Sebabkan kecelakaan beruntun, Lorenzo sampaikan permintaan maaf

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2019