Jakarta (ANTARA) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengingatkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) soal tata kelola partai yang baik untuk pencegahan korupsi.

"Kalau kita lihat semua kasus di KPK yang paling mendominasi siapa pelakunya itu elective officer, banyak memang anggota parlemen baik pusat provinsi atau kabupaten/kota itu paling mendominasi," kata Wakil Ketua KPK Laode M Syarif saat jumpa pers di hadapan 97 calon anggota legislatif (caleg) terpilih PSI di gedung KPK, Jakarta, Jumat.

Oleh karena itu, kata dia, partai politik memegang peranan penting dalam upaya pembinaan kader-kader agar tidak terjerat kasus korupsi.

"Karena itu, KPK membuat program khusus pencegahan yang berhubungan dengan korupsi di sektor politik. Apa yang kami berikan? Karena setiap parpol di Indonesia itu memiliki kekurangan dalam tiga hal. Ini PSI tidak masuk karena bukan bagian penelitian yang dilakukan KPK," ucap Syarif.

Adapun tiga kekurangan itu, pertama soal keterbukaan pengelolaan dana partai.

Baca juga: Persepsi masyarakat tentang partai antikorupsi perlu dibuktikan

"Tak satupun yang transparan, tak satupun yang mau diaudit secara keseluruhan sehingga dana parpol dari mana asalnya, dipakai untuk apa saja itu sama saja kaya "hutan belantara" yang tak pernah dijamah. Kalau PSI ingin unggul tolong financial management PSI bisa transparan," ungkap Syarif.

Kedua, lanjut Syarif, terkait proses kaderisasi yang berjalan kurang baik.

"Contoh parpol yang sudah mapan itu kalau ingin calonkan menjadi kepala daerah atau anggota DPRD itu harusnya kan terseleksi dari kader terbaiknya. Kenyataan kadernya tidak pernah maju, sedangkan yang maju "cabutan" dari luar yang tidak pernah jadi anggota parpol tetapi dia bawa modal yang cukup," tuturnya.

Ketiga, kata Syarif, soal penegakan etik dalam parpol.

"Kami tidak mendapatkan contoh yang bagus dari parpol yang ada sekarang kalau misalnya dia melanggar a,b,c itu ada penegakan etik yang terstruktur, terukur, dan dilakukan tanpa pandang bulu, itu tidak ada. Jadi, etiknya harus ditegakkan, karena itu semoga ketiga kelemahan partai parpol itu tidak hinggapi PSI," ujar Syarif.

Baca juga: KPK menyatakan legislator peringkat tertinggi pelaku korupsi

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019