Jambi (ANTARA) - Pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terhadap Perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) untuk calon presiden dan calon Wakil Presiden, Calon presiden terpilih diminta untuk fokus membangun bangsa dan menunaikan janji-janji politik yang telah disampaikan kepada masyarakat.

“Sebagai Calon presiden terpilih dan petahana, kami harapkan Pak Jokowi dan Ma’ruf Amin dapat segera merumuskan arah baru dari perjalanan panjang pemrintahan selama selama lima tahun ke depan, kuatkan hati anda karena langit tidak selalu cerah dan ombak tidak selalu tenang,” kata Pengamat Politk Jambi Mochammad Farisi di Jambi, Jumat.

Baca juga: Megawati berpesan agar kader tidak euforia sikapi putusan MK

Baca juga: Erick Thohir ajak seluruh elemen bersama membangun Bangsa

Baca juga: Irwan Prayitno ajak semua pihak terima putusan MK


Menurut Farisi, menjadi Presiden dan Wakil Presiden adalah alat bukan tujuan. Bila menjadi Presiden adalah tujuan, maka tujuannya tersebut telah mencapai garis finish. Namun sebaliknya menjadi Presiden merupakan start awal dari kiprah capres terpilih selama lima tahun kedepan untuk menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia.

Satu detik setelah anda dilantik menjadi Presiden roda pemerintahan berada di pundak anda, anda harus berhenti berbicara (kampanye/pencitraan) jalankan tugas dan tanggung jawab sebaik-baiknya, sekuat tenaga, jangan mengeluh apalagi ada kata tidak siap, tegasnya.

Sebaliknya rakyat juga harus cerdas mengawasi serta menagih janji-janji politik yang disampaikan pada saat kampanye maupun pada saat debat publik.
Selain itu, menurut Farisi di awal pemerintahan meneruskan periode kedua ini jangan pernah sedikitpun berfikir untuk kelanjutan kekuasaan di pemilu berikutnya, hal tersebut hanya akan mengganggu fokus dalam menjalankan tugas dengan baik, menjadi racun dan membuat gagal.

Stabilitas politik pemerintahan merupakan faktor penting keberhasilan pembangunan, untuk itu Ia menyarankan segera lakukan rekonsiliasi. Pihak yang menang harus mengambil inisiatif untuk berkomunikasi dengan semua pihak yang pada saat pemilu kemarin sempat berlawanan.

“Dikutip dari Imam Hidajat, 2009, Dalam teori politik hal ini disebut strategi corto dan stretto yaitu mengembangkan semangat reformasi, rekonsiliasi dan kerjasama dengan semua lini,” kata Mochammad Farisi.

Ia berharap calon presiden terpilih mendatangi dan menemui calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, seperti yang dilakukan diperiode pertama. Hal tersebut akan semakin menunjukkan kedewasaan dalam berdemokrasi dan membuat sejuk suasana politik, serta masyarakat melihat bahwa yang menang dan kalah sama-sama berjiwa besar dan elegan.

Setelah berhasil membangun rekonsiliasi diharapkan dapat segera fokus pada program percepatan pembangunan 5 tahun ke depan. Calon presiden terpilih harus membangun kepercayaan dengan kabinet yang akan berlayar satu perahu selama 5 tahun ke depan. Konsolidasikan para menteri, gubernur, bupati/walikota, camat sampai kepala desa/lurah apa yang menjadi visi misi serta program-program prioritas yang harus dijalankan lima tahun ke depan.

“Jangan alergi terhadap kritik, karena kritik dari masyarakat adalah sesuatu yang wajar, justru kritik harus dijadikan sebagai obat dan alat kontrol bagi kinerja, dan selamat bertugas Presiden dan Wakil Presiden RI 2019-2024,” kata Mochammad Farisi.

Pewarta: Muhammad Hanapi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019