Akselerasi M2 itu didorong oleh naiknya pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) dan uang kuasi
Jakarta (ANTARA) - Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) tumbuh meningkat pada Mei 2019 yang tercatat Rp5.861,3 triliun atau tumbuh 7,8 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 6,2 persen (yoy).

"Akselerasi M2 itu didorong oleh naiknya pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) dan uang kuasi," kata Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) dalam info terbarunya di Jakarta, Jumat.

Dijelaskan, M1 tumbuh sebesar 7,4 persen (yoy) pada Mei 2019, lebih tinggi dari 5,8 persen (yoy) pada bulan sebelumnya, terutama pada komponen uang kartal seiring meningkatnya kebutuhan likuiditas masyarakat pada Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idulfitri 1440 H.

Sementara itu, komponen uang kuasi tumbuh sebesar 8,0 persen (yoy) lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 6,2 persen (yoy).

Menurut BI, berdasarkan faktor yang memengaruhi, pertumbuhan M2 yang meningkat terutama didorong oleh pertumbuhan aktiva luar negeri bersih yang membaik serta peningkatan pertumbuhan aktiva dalam negeri bersih.

Aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar -3,2 persen (yoy) pada Mei 2019, membaik dari -5,8 persen (yoy) pada bulan sebelumnya. Kondisi tersebut seiring dengan melambatnya kewajiban sistem moneter (BI dan perbankan) kepada nonresiden.

Sementara itu, aktiva dalam negeri bersih juga tumbuh meningkat dari 10,9 persen (yoy) menjadi 11,9 persen (yoy) pada Mei 2019. Hal tersebut terutama dipengaruhi oleh pertumbuhan kewajiban sistem moneter yang melambat terutama dari instrumen saham dan modal lainnya.

Departemen Komunikasi BI juga menginfokan, suku bunga kredit turun pada Mei 2019, sementara suku bunga simpanan bergerak bervariasi.

Hal tersebut tercermin dari rata-rata tertimbang suku bunga kredit yang tercatat 10,76 persen pada Mei 2019, turun 6 basis poin dibandingkan dengan suku bunga pada bulan sebelumnya.

Sementara itu, rata-rata tertimbang suku bunga simpanan berjangka tenor 3 bulan dan 6 bulan juga mengalami penurunan dari 6,83 persen dan 7,36 persen menjadi masing-masing sebesar 6,79 persen dan 7,31 persen pada Mei 2019.

Di sisi lain, suku bunga simpanan berjangka tenor 1 bulan dan 24 bulan tercatat relatif stabil masing-masing 6,82 persen dan 7,30 persen. Adapun suku bunga simpanan berjangka waktu 12 bulan tercatat meningkat 6 basis poin menjadi 6,98 persen.

Baca juga: BI: Pertumbuhan uang beredar melambat pada April
Baca juga: Uang beredar tumbuh melambat pada Januari 2019

 

Pewarta: Ahmad Buchori
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019