Itu terdiri dari penerbitan SBN dan saham, dua instrumen yang paling besar membawa inflow ke perekonomian
Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) mencatat arus modal masuk yang masuk pada sistem keuangan nasional hingga mendekati akhir Juni 2019 telah mencapai Rp154 triliun.

"Itu terdiri dari penerbitan SBN dan saham, dua instrumen yang paling besar membawa inflow ke perekonomian," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo di Jakarta, Jumat.

Dody mengatakan arus modal masuk tersebut sebanyak Rp90 triliun berasal dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) dan Rp60 triliun dari saham.

Ia menjelaskan masuknya arus modal dari penerbitan SBN terjadi karena imbal hasil dari obligasi pemerintah Indonesia yang ditawarkan masih cukup kompetitif dengan negara berkembang lainnya.

Sedangkan, tambah Dody, besarnya arus modal dari pembelian saham terjadi karena investor melihat prospek membaiknya perekonomian Indonesia dalam jangka panjang.

"Mereka tentunya akan mengkaitkan dengan pertumbuhan ekonomi dengan proyeksi yang masih cukup baik di 2019 ini. Jadi itu yang kita lihat masih besarnya inflow dari sisi saham," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan kinerja ekonomi saat ini memperlihatkan tanda-tanda yang positif karena mampu tumbuh 5,07 persen hingga triwulan I-2019 yang diimbangi dengan laju inflasi 3,23 persen.

"Kondisi tersebut disertai dengan tingkat indikator sosial seperti tingkat kemiskinan, pengangguran dan rasio gini yang persisten menurun," kata Darmin.

Selain itu, ujar dia, pelaku usaha menilai iklim investasi di Indonesia makin baik seiring dengan perbaikan peringkat daya saing serta peringkat utang Indonesia.

"Hal ini tercermin dari peningkatan credit rating oleh lembaga-lembaga pemeringkat rating. Indonesia sudah memasuki Investment Grade," ujarnya.

Kondisi layak investasi itu terjadi berkat peningkatan efisiensi di sektor pemerintahan serta peningkatan infrastruktur dan kondisi bisnis.

Selain itu, hal ini terbantu oleh perbaikan iklim usaha melalui sistem OSS dan simplifikasi perizinan lainnya, pendidikan dan pelatihan vokasi, fasilitas insentif perpajakan, serta industri berbasis ekspor.

Baca juga: Tahan suku bunga, BI masih yakin modal asing masuk tetap deras

Baca juga: BI yakin modal asing masuk lebih deras setelah Pilpres


 

Pewarta: Satyagraha
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019