Samarinda (ANTARA) - Pertumbuhan kredit dari perbankan di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada triwulan I-2019 mengalami pertumbuhan meski melambat, yakni tumbuh 6,47 persen (year on year/yoy) atau lebih rendah ketimbang triwulan sebelumnya yang mencapai 16,72 persen.

"Perlambatan pertumbuhan kredit ini dipengaruhi oleh perlambatan pertumbuhan kredit investasi dan modal kerja yang tercatat tumbuh masing-masing sebesar 12,19 persen dan 0,99 persen," ujar Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Kaltim Muhammad Nur, di Samarinda, Jumat.

Pertumbuhan kredit umum yang tercatat 12,19 persen dan 0,99 persen itu lebih rendah jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang pertumbuhannya sebesar 19,12 persen (yoy) dan 21,99 persen (yoy).

Menurutnya lagi, senada dengan melambat pertumbuhan kredit umum, kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Kaltim juga masih menunjukkan pertumbuhan yang relatif lambat, yakni kredit UMKM triwulan I-2019 tumbuh 7,33 persen (yoy), melambat dari triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 8,23 persen.

"Rasio penyaluran kredit UMKM tersebut masih berada di atas level minimum rasio kredit UMKM sesuai Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/12/PBI/2015 yang mewajibkan rasio kredit UMKM terhadap total portofolio kredit perbankan sebesar 20 persen pada 2018," ujar Nur.
Baca juga: Kaltim catat pertumbuhan ekonomi 5,36 persen triwulan I

Menurutnya, pada triwulan I-2019 akselerasi (percepatan) pertumbuhan ekonomi Kaltim belum diiringi dengan akselerasi intermediasi perbankan, yakni tercatat pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK) mengalami perlambatan jika dibandingkan triwulan sebelumnya.

"Perlambatan intermediasi perbankan juga diiringi dengan peningkatan risiko kredit perbankan yang tercatat tumbuh pada triwulan I 2019 walaupun masih berada pada level yang aman, atau di bawah threshold," ujarnya.

Sejalan dengan itu, kondisi ekonomi dan optimisme konsumen mengalami penurunan pada triwulan I-2019, ditandai dengan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) yang menurun dari 106,79 pada triwulan III-2018 menjadi 105,34 pada triwulan IV-2018.

"Penurunan ITK pada periode itu terutama dipengaruhi oleh menurun volume konsumsi rumah tangga dan pendapatan rumah tangga dengan masing-masing indeks tercatat 106,54 dan 104,10 pada triwulan I-2019, dari 106,68 dan 115,47 pada triwulan IV-2018," katanya pula.

Pewarta: M.Ghofar
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019