Jakarta (ANTARA) - Roger Federer mengatakan ia akan menentang ide membolehkan pelatih memberikan instruksi di lapangan, sebagaimana yang telah terjadi pada tenis putri.

Tur WTA membolehkan petenis berkomunikasi dengan pelatih mereka pada poin-poin tertentu, dan AS Terbuka telah mempertimbangkan untuk membolehkan petenis mendapat instruksi dari boks pemain di Flushing Meadows tahun ini.

"Saya tidak tahu kabar terakhir. Di Halle, saya dengar Anda dapat berbicara kepada para pemain dari boks pemain di AS Terbuka," kata Federer di Wimbledon seperti dilansir Reuters, Sabtu waktu setempat.

"Itu mungkin tidak akan terjadi lagi. Maka belum ada yang pasti. Namun dalam opini saya, semestinya tidak ada pemberian instruksi semacam itu dalam tenis."

Bagi Federer, tenis menjadi unik karena setiap petenis harus berpikir sepanjang pertandingan dan mengubah-ubah taktik, tanpa mesti selalu dijejali instruksi dari pelatih.

Baca juga: Federer dipromosikan jadi unggulan kedua di Wimbledon

"Menurut saya, para petenis mendapatkan masukan (sebelum pertandingan) kemudian tergantung seberapa banyak ia dapat mengingatnya, bagaimana ia dapat mengatasinya, menanganinya sendiri," tutur Federer.

Bagi peraih 20 gelar Grand Slam ini, tidak adanya instruksi dari pelatih di lapangan membuat tenis semakin adil bagi semua pihak.

"Sejujurnya menurut saya hal itu (pemberian instruksi pelatih) tidak diperlukan. Kemudian kita masuk lebih dalam ke olahraga di mana saya mungkin dapat menerima instruksi lebih banyak daripada yang lain. Apakah itu adil? Menurut saya, tidak adanya instruksi pelatih membuat semua orang berada dalam posisi sejajar."

Petenis Swiss berusia 37 tahun ini akan menghadapi petenis Afrika Selatan Lloyd Harris pada Selasa pada pertandingan pertamanya dalam Wimbledon tahun ini. Di turnamen lapangan rumput itu, Federer mengincar gelar kesembilannya.

Baca juga: Naomi Osaka kini merasa bebannya sudah lepas

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2019