Masyarakat juga antusias untuk ikut mencari. Masyarakat dari Kampung Arutbakon dan Kampung Mimin ikut bergabung membantu pencarian helikopter MI 17.
Sentani, Jayapura (ANTARA) - Masyarakat Kampung Mimin ikut membantu tim darat untuk mencari helikopter MI 17 yang dikabarkan hilang kontak pada Jumat (28/6)

Dandim 1702 Jayawijaya Letkol Inf Chandra Dianto ketika dikonfirmasi dari Sentani, Kabupaten Jayapura, Minggu 30/6), menjelaskan cuaca saat ini cerah namun kabut sudah mulai menyelimuti wilayah sasaran pencarian di Distrik Oksob.

Mudah-mudahan cuaca mendukung dalam proses pencarian baik tim darat maupun tim udara.

Tim darat yang terdiri dari SAR, anggota TNI dengan masyarakat, jumlahnya diperkirakan sekitar 60 orang dengan masyarakat.

Masyarakat juga antusias untuk ikut mencari. Masyarakat dari Kampung Arutbakon dan Kampung Mimin ikut bergabung membantu pencarian helikopter MI 17.

"Pencarian dilakukan di sekitar gunung Mol dan gung Aprok. Jumlah masyarakat yang ikut bergabung dalam pencarian sekitar 25 orang," katanya.

Dia menyebutkan, informari dari masyarakat perjalanan ke gunung Mol dan gunung Aprok sekitar delapan jam.

"Pasukan kita berangkat ke dua gunung itu yakni gunung Maol dan Aprok itu sekitar pukul 05.00 WIT, kemudian tiba di Kampung Mimin sekitar pukul 05.30 WIT," katanya.

Baca juga: Tim SAR sisir Gunung Mol dan Aprok cari helikopter MI 17

Ia berharap mudah-mudahan sore ini, tim darat tiba dilokasi yang informasi dari masyarakat setelah melihat helikopter, beberapa saat kemudian bunyi longsoran.

"Mereka/tim rencana menginap karena kita sudah bekali mereka dengan logistik, mereka akan maksimalkan untuk pencarian," katanya.

Lokasinya, kata dia, cukup dingin karena gunung Mol dan Aprok itu setiap siang hari selalu diliputi dengan kabut tebal. Kemudian sore hari, kabut itu turun sampai ke tanah.

"Sehingga kalau menjelang pukul 16.00 WIT hingga pukul 17.00 WIT itu hanya terlihat puncak gunung saja," katanya.

Dia mengatakan, kondisi kedua gunung tersebut bervariasi tetapi lebih banyak ditumbuhi pohon-pohon lebat dan tinggi.

Menurut masyarakat, kata dia, kedua gunung itu tidak bisa dijamah oleh masyarakat dan disakralkan oleh masyarakat sehingga ada pembatasan pelintasan oleh masyarakat.

Kondisi helikopter MI 17 yang hilang kontak saat itu baik, biasanya terbang ke wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang untuk membantu pos-pos udara seperti Pos Satgas Pamtas maupun Pos Gurame yang berada di perbatasan yang tidak bisa dijangkau oleh kendaraan darat.

Helikopter MI 17 milik TNI AD dikabarkan hilang kontak sejak Jumat (28/6) sekitar pukul 11.49 WIT.

Helikopter MI 17 dengan nomor registrasi HA-5138 itu membawa 12 penumpang beserta crew yang sebelumnya terbang ke Okbibab untuk melakukan pengiriman logistik kepada prajurit yang bertugas di wilayah tersebut.

Baca juga: 35 anggota SAR gabungan menuju Oksibil cari helikopter MI 17
Baca juga: TNI akan kerahkan dua SST lanjutkan pencarian helikopter MI 17
Baca juga: TNI lanjutkan pencarian heli hilang dengan helly bell dan CN235 esok

Pewarta: Musa Abubar
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019