Sentani, Jayapura (ANTARA) - Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat masih terus melakukan pencarian terhadap helikopter MI 17 yang dikabarkan hilang kontak pada Jumat (28/6) di Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

"Hari keempat ini kita masih tetap lanjutkan pencarian, baik melalui udara maupun melalui darat," kata Wakapendam XVII Cenderawasih Letkol Inf Dax Sianturi di Sentani, Kabupaten Jayapura, Senin.

Letkol Inf Dax Sianturi menjelaskan, melalui udara pihaknya mengerahkan tiga helikopter. Helikopter kedua adalah helly bell 412 milik penerbat yang satu adalah helly bell 206 milik penerbangan sipil.

Baca juga: Tim SAR belum menemukan helikopter MI 17

Kemudian, kata dia, pihaknya juga mengerahkan pesawat CN235 milik TNI Angkatan Udara sebagai suport penerbangan dengan avtur sebagai bahan bakar helikopter dan membawa logistik bagi para pasukan pencari.

"Tadi pagi sudah dilaporkan helly bell 206 sudah melakukan penyisiran dari udara namun hasilnya masih nihil," katanya.

Menurut dia, helly bell 412 akan melanjutkan pencarian, nanti setelah pencarian, pencarian akan dilanjutkan dengan helly bell 412 yang lain.

Baca juga: TNI kerahkan tiga helikopter, cari helikopter Mil-17 hilang

"Jadi sekarang, kita sekarang kita simultan tidak bersamaan semuanya terbang tetapi diatur terbangnya secara bergiliran," katanya.

Lanjut dia, helikopter yang satu selesai melakukan pencarian, helikopter yang satu lagi melakukan pencarian. Helikopter yang kedua melakukan pencarian,

"Kita fokuskan pencarian di radius 6-30 notice email dari titik lokasi hilang kontak, itu pencarian lewat udara," katanya.

Baca juga: Danlanud: Di sekitar route Helikopter MI 17 terdeteksi titik panas

Helikopter MI 17 milik TNI AD dikabarkan hilang kontak sejak Jumat (28/6) sekitar pukul 11.49 WIT.

Helikopter MI 17 dengan nomor registrasi HA-5138 itu membawa 12 penumpang beserta crew yang sebelumnya terbang ke Okbibab untuk melakukan pengiriman logistik kepada prajurit yang bertugas di wilayah tersebut.

Pewarta: Musa Abubar
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019