Jakarta (ANTARA) - Korban kebakaran permukiman padat penduduk di Jalan Jati Bunder, Tanah Abang, Jakarta Pusat, enggan menempati tenda pengungsian sementara.

  "Cucu (Aprili) saya menangis terus jika di tenda pengungsian sampai tadi pagi," kata korban kebakaran, Daryati (56) di Jakarta, Senin.

  Ia menjelaskan, jika cucunya tidak mau makan selama berada di dalam tenda pengungsian, dan meronta untuk kembali ke rumah meskipun yang kini di bekas bangunan yang hanya beratapkan langit.

  Berbeda dengan yang diucapkan korban lainnya, Budi (58) yang enggan untuk menempati tenda pengungsian karena tidak nyaman.

  "Kalau di tenda jauh dari pusat air ya, kalau mandi atau buang air susah," kata Budi.

  Budi memilih untuk menempati puing bangunan bekas kebakaran yang hangus terbakar dengan luas 5x10 meter dengan bangunan tingkat tiga, tinggal bersama tujuh kepala keluarga lainnya.

  Menurut pantauan ANTARA, meskipun tenda pengungsian sementara telah dipindah di lokasi kebakaran, tenda milik Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat terlihat kosong tanpa korban kebakaran.

  Sementara, warga yang kena dampak kebakaran diperkirakan mencapai 500 orang, mereka akan diungsikan sementara di tenda darurat dan masjid setempat.

  Sebanyak 66 bangunan dengan rincian yang yang kena dampak kebakaran yakni rumah sebanyak 34 bangunan, dan 32 toko dalam kebakaran yang terjadi sekitar pukul 04.40 WIB, Minggu (30/6).

Pewarta: Mochammad Risyal Hidayat
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019