"Ada banyak catatan yang harus dipenuhi oleh Bhayangkara FC untuk menyelenggarakan pertandingan Liga 1," ujar Manajer Kompetisi PT LIB Asep Saputra kepada Antara di Jakarta, Senin.
Salah satu yang perlu diatur adalah lampu. Menurut Asep, dari sisi pencahayaan, lampunya sudah memadai.
Akan tetapi, karena Stadion Madya adalah stadion atletik, sebaran cahayanya lebih banyak ke lintasan atletik.
"Jadi perlu diatur lagi," kata Asep.
Kemudian, pihak Bhayangkara FC harus membenahi beberapa ruangan seperti ruang ganti pemain, ruang wasit, ruang 'match commisioner', dan ruang medis.
Selanjutnya adalah soal keamanan. Panitia pelaksana pertandingan harus benar-benar menyesuaikan standar keamanan dengan standar Liga 1.
Menurut Asep, pihak keamanan harus membuat skenario keamanan seperti menempatkan barikade di beberapa titik terutama di area ofisial tim serta pemain.
"Itu terutama di ruang ganti pemain yang pintunya menghadap ke luar. Wajib ada barikade karena tempat itu harus steril," tutur Asep.
Asep mengakui bahwa saat melakukan verifikasi sebelum Liga 1, PT LIB menilai Stadion Madya dianggap tidak layak untuk menyelenggarakan kompetisi.
Akan tetapi, saat meninjau lagi stadion tersebut di bulan Juni 2019, beserta rencana kerja Bhayangkara, LIB pun memberikan rekomendasi.
"Prinsipnya, oke bermain di sana tanggal 4 Juli 2019. Kondisi lapangan juga tidak ada masalah," ujar Asep.
Bhayangkara FC dipastikan menjamu Tira Persikabo dalam lanjutan Liga 1 Indonesia 2019 di Stadion Madya GBK, Jakarta, pada Kamis (4/7).
Ini menjadi kali pertama Stadion Madya digunakan sebagai tempat penyelenggaraan Liga 1.
Bhayangkara, yang sejatinya di tahun 2019 bermarkas di Stadion Patriot Candrabaga, Bekasi, Jawa Barat, tidak bisa menggunakan stadion tersebut karena dipakai oleh Persija yang menjamu PSS Sleman satu hari sebelumnya, Rabu (3/7).
Baca juga: Manajer: Bhayangkara kontra Tira Persikabo di Stadion Madya
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019
