Timika (ANTARA) - Jajaran TNI dan Polri meningkatkan pengamanan di kawasan pertambangan PT Freeport Indonesia di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua menyusul terdengarnya bunyi letusan senjata api di sekitar Mil 45 ruas jalan poros tambang, Selasa pagi.

Komandan Kodim 1710 Mimika Letkol Inf Pio L Nainggolan di Timika, Selasa, mengatakan letusan senjata api sebanyak lima kali terdengar oleh pasukan TNI-Polri yang bertugas di Pos sekitar Mil 45, ruas jalan utama yang menghubungkan Timika-Tembagapura pada sekitar pukul 04.55 WIT.

Setelah peristiwa itu, pasukan TNI-Polri melakukan penelusuran ke arah bunyi tembakan, namun tidak menemukan pelakunya.

Baca juga: Polisi tangkap tiga anggota KKB beserta satu pucuk SS 1 di Madi

"Rekan-rekan kami hanya menemukan bekas pipa di tempat yang dijadikan kamp pendulang. Lalu ada jejak kaki ke arah Kali Kabur. Situasi terakhir sekarang sudah aman, namun rekan-rekan kami masih terus bersiaga di wilayah Tembagapura maupun di wilayah dataran rendah ," jelas Letkol Nainggolan.

Dandim menyebut jajarannya mengerahkan sekitar 30 personel prajurit TNI untuk melakukan penyisiran di sekitar lokasi bunyi letusan senjata api tersebut.

Pihak TNI menduga teror penembakan di area Freeport tersebut dilakukan oleh Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata/KKSB yang berkonsentrasi di wilayah dataran rendah Mimika.

Baca juga: KKB tembaki anggota TNI saat kirim logistik ke Distrik Nirkuri Papua

"Dengan melihat lokasinya, kita menduga itu dari kelompok di wilayah dataran rendah. Kami tidak menemukan bukti dan petunjuk yang cukup kuat untuk mengidentifikasi siapa sesungguhnya pelaku penembakan ini, dari kelompok mana dan ditujukan kepada siapa," jelas Letkol Nainggolan.

Pengamanan di area pertambangan PT Freeport ditingkatkan beberapa hari terakhir untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan saat peringatan TPN-OPM, organisasi separatis yang selama ini memperjuangkan kemerdekaan Papua lepas dari bingkai NKRI.

Sebelumnya pada Sabtu (29/6) sekitar pukul 14.30 WIT, terjadi kasus pemotongan pipa konsentrat milik PT Freeport Indonesia di sekitar Mil 43 ruas jalan tambang.

Kasus tersebut hingga kini masih dalam penyelidikan jajaran Polres Mimika.

"Kami masih terus mendalami kasus tersebut. Jika benar ini kesengajaan, kami akan lakukan penyelidikan dan penyidikan untuk mencari tahu siapa pelakunya untuk dihadapkan kepada proses hukum," kata Kapolres Mimika AKBP Agung Marlianto.

Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019