Percepatan pembangunan infrastruktur itu diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi di Jateng dari 5,3 persen menjadi 7 persen
Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendorong percepatan pembangunan berbagai infrastruktur guna meningkatkan pertumbuhan perekonomian menjadi 7 persen.

"Percepatan pembangunan infrastruktur itu diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi di Jateng dari 5,3 persen menjadi 7 persen," kata Gubernur Ganjar saat menerima Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Jateng Prasetyo Aribowo di ruang kerjanya, Semarang, Selasa.

Gubernur Ganjar menyebutkan dirinya saat ini mendorong percepatan pembangunan jalan lingkar selatan selatan (JLSS) yang belum tertangani sepanjang 46,07 kilometer.

"JLSS memiliki total panjang 211,95 kilometer. Untuk pembangunan jalan yang belum tertangani, diusulkan agar dibiayai APBN karena untuk pembebasan lahan, dibutuhkan anggaran senilai Rp1,17 triliun dan konstruksi sebesar Rp1,1 triliun," ujarnya.

Selain itu, Gubernur Jateng juga mendorong percepatan pembangunan jalan tol Solo-Yogyakarta, jalan tol Bawen-Yogyakarta, jalan tol sekaligus tanggul laut Semarang-Demak.

Gubernur Ganjar menjelaskan bahwa untuk percepatan jalan tol Solo-Yogyakarta dibutuhkan Rp22,50 triliun, tol Bawen-Yogyakarta Rp13,69 triliun, percepatan realisasi jalan tol tanggul laut Semarang-Demak Rp15,40 triliun.

Kemudian, pemenuhan air baku untuk air minum melalui program Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang sudah lama direncanakan juga akan dipercepat, termasuk kebutuhan air untuk industri.

"Kita sudah siapkan secara detil, faktor yang bisa mendorong pertumbuhan. Sudah ada strategi yang disiapkan dan pekerjaan yang disiapkan," katanya.

Beragam bidang yang akan dipercepat pembangunannya itu pun sudah dibicarakan dengan kementerian terkait dan akan disampaikan Gubernur Ganjar kepada Presiden Joko Widodo dalam waktu dekat.

Terkait dengan perkeretaapian, Gubernur Ganjar mengatakan bahwa Jateng memiliki jalur yang melingkar yang bisa mendukung jalur transportasi penumpang dan bahan bakar gas untuk industri sehingga kawasan industri yang akan dibuka, tidak hanya di tengah, tapi juga di sisi selatan.

Tidak hanya anggaran, lanjut Ganjar di depan Kepala Bappeda Prasetyo Aribowo, Sekda Jateng Sri Puryono, beberapa kepala OPD terkait dan Asisten Ekonomi dan Pembangunan Peni Rahayu, percepatan birokrasi, layanan yang cepat, mudah, tidak ada pungutan liar juga menjadi kinerja yang harus dipercepat.

Baca juga: Kadin Jateng berharap pemerintah pastikan kesiapan infrastruktur
Baca juga: Provinsi Jateng terima tiga penghargaan bidang infrastruktur
Baca juga: Ganjar canangkan tahun infrastruktur pariwisata pada 2016

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019