Pengawasan itu bersinergi dan berlapis, bukan hanya inspektorat tapi diri sendiri.
Kediri (ANTARA) - Tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pertunjukan keliling (roadshow) "jelajah negeri bangun antikorupsi" yang digelar di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, selama dua hari, Selasa-Rabu (2-3/7).

"Ini bahasa gamblangnya dekat, langsung ke masyarakat. KPK bisa diakses lewat daring, tapi KPK tidak bisa bekerja sendiri, ada elemen masyarakat, aparat, kerja sama sama-sama bangun Indonesia yang lebih bersih," kata Penasihat KPK Sarwono Sutikno dalam acara yang digelar di Pendopo Kabupaten Nganjuk, Selasa.

Sementara itu, Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat mengaku sangat mendukung kegiatan ini karena juga sesuai dengan visi misi Kabupaten Nganjuk untuk membangun kabupaten ini maju, berprestasi dan bermartabat.

"Bermartabat ini yang sesuai dengan tujuan KPK, membangun pemerintah yang bersih dan transparan," kata dia.

Baca juga: KPK ingatkan guru di Ngawi tak terpancing penipuan atas nama LSM

Ia juga mengaku, selalu menyampaikan kepada seluruh pemangku kebijakan di kabupaten ini untuk ikut menciptakan pemerintahan yang bersih dan transparan. Jika terdapat oknum yang sengaja "bermain-main" akan diberikan sanksi baik administrasi hingga diserahkan ke pihak berwajib.

Dirinya menambahkan, ada rumor oknum yang sengaja "bermain-main", namun hal itu harus dibuktikan. Dirinya berharap Nganjuk menjadi kabupaten yang "bersih" dari berbagai tindak permainan dari oknum yang nakal.

Komitmen itu, kata dia, dibangun secara perlahan-lahan. Jika sebelumnya, dalam posisi Monitoring Centre for Prevention (MCP), Nganjuk berada di urutan ke 20, pada 2019 ini Nganjuk berada di urutan ke sembilan se-Jatim. Dirinya berharap nantinya kabupaten ini bisa di urutan lima besar bahkan tiga besar.

Bupati juga berharap peran serta masyarakat dalam pengawasan berbagai macam tindakan antikorupsi. Untuk itu, kegiatan yang digelar KPK dengan melibatkan pelajar, aparat, hingga masyarakat luas juga berpengaruh positif. Mereka bisa menjadi lebih paham bahwa penting untuk mencegah korupsi yang dilakukan bersama, bukan hanya oleh KPK, inspektorat, maupun BPK.

"Pengawasan itu bersinergi dan berlapis, bukan hanya inspektorat tapi diri sendiri. Bukan hanya membangun dari sistem yang dibuat inspektorat, KPK, BPK, tapi manajemen diri dan dibantu masyarakat," ujar Bupati yang akrab disapa Mas Novi ini.

Baca juga: Bus KPK mulai "sapa" warga Ngawi sampaikan pesan antikorupsi

Rombongan KPK diterima oleh Bupati di Pendopo Kabupaten Nganjuk. Sejumlah agenda melibatkan berbagai pihak baik dari jajaran OPD hingga pelajar di Kabupaten Nganjuk. Sesuai dengan jadwal, kegiatan KPK di Nganjuk berlangsung dua hari, 2-3 Juli 2019.

Beberapa kegiatan untuk pelajar dan masyarakat umum yang diselenggarakan misalnya sosialisasi antikorupsi, menonton bersama film pendek antikorupsi, permainan interaktif, pementasan musik, pertunjukan tari pelajar, pagelaran wayang kulit, pameran pelayanan publik, mendongeng antikorupsi, dan beberapa kegiatan lainnya.

Sesuai dengan jadwal, rombongan KPK akan melintasi 28 kabupaten/kota di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Bali. Di Jatim, dimulai dari Kabupaten Ngawi pada 25-26 Juni 2019, lalu ke Madiun, Nganjuk, Jombang dan sejumlah kota di Jatim lainnya.

Rombongan dari Jatim, singgah ke sejumlah daerah di Bali, seperti Buleleng, Karangasem, Klungkung, Bangli, dan kota lainnya. Rombongan akan kembali ke Jatim, misalnya ke Kota Malang, Kota Blitar, hingga terakhir ke Karanganyar dan kembali ke Jakarta.

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019